Namanya Ronaldo Anwar, siswa kelas 3 SMA itu sering merasa minder dengan keadaan bibirnya. Bibir Ronaldo tidak normal seperti teman sebayanya, ia memiliki kecacatan ini sejak lahir.

Namun apa boleh dikata, ayahnya Pak Anwar hanya memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Itupun dengan perahu yang dipinjamkan orang lain padanya. Ibu Ronaldo sebagai ibu rumah tangga biasa yang kesehariannya membuat sagu untuk dikirimkan kepada ia dan adiknya yang sama-sama sekolah di Ternate.

Pak Anwar sendiri memiliki 5 anak yang 4 diantaranya masih duduk dibangku sekolah. Ronaldo tadinya hampir memasuki dunia perguruan tinggi. Namun dengan keadaannya, ia tidak percaya diri untuk melanjutkan karena seringkali di-bully beberapa temannya.

Pilihan untuk melakukan operasi bibir tidak pernah terpikirkan karena memang keadaan ekonomi keluargnya yang sulit. Penghasilan ayahnya dari menangkap ikan yang tidak seberapa lebih diutamakan dan memang hanya cukup untuk sekolah adik-adiknya dan makan sehari-hari.

Sahabat, kita bantu biaya operasi bibir sumbing Ronaldo Anwar yuk agar ia dapat dengan percaya diri melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi dengan klik DONASI SEKARANG dan jangan lupa sebarkan kisah ini.