
Lansia Difabel Pikul Sayur 20 KG Demi Bertahan Hidup
terkumpul dari target Rp 60.000.000
“Kalo gak laku, abah palingan gak makan seharian… besoknya keliling lagi jualan, kalau ada yang layu baru sama abah masak aja tapi bilang dulu ke yang punya sayurnya..”
Itulah kalimat yang pelan-pelan menampar hati, keluar dari mulut seorang lansia tangguh bernama Abah Aton (60), seorang penjual sayur keliling dengan keterbatasan fisik yang tak pernah menyerah.
Abah Aton bukan hanya berjuang menghadapi kerasnya hidup, tapi juga melawan rasa sakit setiap hari. Tangan kanannya tidak seperti orang kebanyakan, karena sejak lahir jari-jari Abah hanya dua, tak bisa dibengkokkan, menyerupai capit kepiting. Mata kanannya tak lagi bisa melihat jelas, dan bola mata kiri Abah sudah tak ada. Tapi bukan berarti langkahnya terhenti.
Setiap hari, sejak pukul 10 pagi sampai menjelang maghrib, Abah memikul sayuran seberat hampir 20 kilogram dari hasil panen petani, lalu menjajakannya keliling kampung sejauh beberapa kilometer. Semua itu demi bisa membawa pulang Rp20.000, itu pun kalau dagangannya habis terjual. Kalau tidak? Sayurnya dibawa pulang. Yang masih layak dimakan, dimasak. Yang sudah busuk, dibuang.
“Kadang Abah jatuh karena gak kelihatan jalan, pernah kepleset batu, sayurnya jatuh semua.”
Pernah juga, karena hujan deras, Abah harus berteduh di rumah orang dan meminjam payung hanya untuk bisa pulang. Tak sedikit dagangan yang tak laku dan malah merugi.
Dulu, Abah sempat kerja jadi buruh tani, nyangkul, ngored, mupuk. Tapi semua berubah sejak pemilik lahannya meninggal dunia. Sejak itu, satu-satunya cara bertahan hidup hanyalah dengan menjual sayur.
Abah tinggal berdua dengan istrinya. Kedua anaknya sudah menikah, namun penghasilan mereka hanya cukup untuk keluarga masing-masing. Abah tak punya simpanan untuk hari tua. Setiap hari, uang yang didapat langsung habis untuk makan, terkadang hanya makan nasi dengan asin.
“Kalau boleh mimpi, Abah pengen punya warung kecil di rumah nak... Jadi abah gak harus keliling, sama jatuh-jatuh lagi dijalan.”
Meskipun tubuhnya ringkih, matanya kabur, dan jalannya kerap goyah, tapi dalam hatinya beliau punya harapan untuk beristirahat di usia senjanya.

Lansia Difabel Pikul Sayur 20 KG Demi Bertahan Hidup
terkumpul dari target Rp 60.000.000