“banyak orang yang khawatir ngelarang saya buat kerja, disuruh istirahat aja di rumah karena melihat usia saya sudah 71th. Tapi gimana lagi Neng, saya butuh biaya buat anak saya yang sedang sakit parah..”, ujar Abah Epid.

Dengan sangat terpaksa, Abah Epid (71) di masa tuanya ia harus menangguhkan untuk tidak bekerja dan beristirahat di rumah saja. Saat ini ia tidak punya pilihan lain, demi sang anak yang sedang sakit parah ia rela jualan hingga larut malam. Selain itu, ia juga bekerja demi tetap menyambung hidup, dan merawat istrinya yang sudah sepuh.

Soni (19)  adalah anak kesayangan Abah Epid yang tadinya menjadi satu-satunya harapan untuk keluarga abah Epid, namun harapanya harus pupus karena menderita penyakit kronis yang membuat perut Soni Sangat Buncit seperti mau meletus. 

Ironisnya Soni membutuhkan perawatan intensif dan operasi segera. Karena jika terus didiamkan perutnya semakin membuncit dan anggota badan yang lainnya semakin kurus kering sehingga akan membahayakan nyawanya.

Namun masalahnya, ekonomi keluarga Abah Epid yang tidak memungkinkan untuk Intens pengobatan anaknya. Mau tak mau, Abah Epid yang sudah sepuh harus terus berusaha memaksimalkan pekerjaannya.

Saat bekerja pun, Abah Epid tidak bisa lepas HP dan melihat kondisi anaknya yang sedang di rawat di Rumah Sakit. 

“Kata Dokter, Anak saya harus segera di operasi di angkat limpa, jikapun limpanya harus di ganti, saya rela mendonorkan limpa saya untuk anak saya yang penting anak saya sembuh…”Lirih Abah Epid

Namun mau bagaimana lagi penghasilan abah hanya 50 sampai 70 ribu per hari ditambah abah mudah lelah karena factor usia yang sudah sepuh, namun demi anak yang sedang sakit dan istri di rumah abah rela jualan sampai larut malam. 

Sungguh jika Soni tidak segera ditangani, penyakit ini bisa mengancam nyawanya, jangan sampai ia putus asa. Sahabat, mari bantu patungan bantu  biaya pengobatan Soni dengan cara:

Klik tombol “Donasi sekarang!”.