
Korban PHK! Pak Asep Berjuang Merawat 3 Pasien Sendiri
terkumpul dari target Rp 80.000.000
Pa Asep (52 tahun) harus menghadapi ujian hidup yang berat. Ujian yang mungkin tidak semua orang sanggup jalani dengan ketabahan seperti dirinya. Setelah puluhan tahun bekerja di sebuah pabrik, Pa Asep diputus kerja karena faktor usia. Pengabdiannya bertahun-tahun sirna begitu saja tanpa jaminan, meninggalkannya tanpa penghasilan tetap.
Namun, hidup tidak memberinya waktu untuk beristirahat. Di rumah, ada tiga orang yang sangat bergantung padanya:
- Anak semata wayang, Dik Hanipah (10 tahun), seorang anak dengan autisme yang hingga kini belum bisa berbicara.
- Istri tercinta, Mak Juju, yang sudah bertahun-tahun menderita eksim parah, membuatnya sulit makan dan tidur karena rasa gatal dan panas yang menyiksa.
- Kakak Pa Asep, yang kini lumpuh sebagian tubuhnya akibat stroke.
Kini, keluarga kecil ini hidup di rumah sederhana yang hampir roboh. Sumber penghasilan satu-satunya hanyalah dari ayam peliharaan kecil-kecilan yang dibesarkan Pa Asep dengan nasi sisa pemberian tetangga.“Beli ayam kecil, dikasih makan nasi sisa. Kalau udah besar dijual. Kadang kalau ayamnya habis, saya bantu-bantu bersihin kebun atau kerja apa aja,” ujar Pa Asep dengan mata berkaca.
Meski begitu, ia tetap bersyukur dan tidak pernah menyerah. Dalam kesederhanaannya, Pa Asep masih punya mimpi kecil: “Harapan saya, si dede bisa tumbuh normal, bisa sekolah lagi. Istri sama kakak sembuh. Kalo bisa punya ayam lebih banyak, biar tiap hari ada yang bisa dijual buat makan, jajan anak, sama beli popok, soalnya dede kalo buang air suka di kasur aja.”
Setiap hari bagi Pa Asep adalah perjuangan. berjuang untuk bertahan hidup dan menjaga orang-orang yang ia cintai. Mari kita bantu Pak Asep dengan memberikan modal usaha agar bisa membiayai pengobatan keluarganya dan memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Sekecil apa pun bantuanmu berarti besar bagi Pa Asep dan keluarganya.
Korban PHK! Pak Asep Berjuang Merawat 3 Pasien Sendiri
terkumpul dari target Rp 80.000.000
