“Jalan juga sampai gegejlogan, pernah terperosok di Antapani sampai jatuh di gorong-gorong jembatan da ga kelihatan pas jalan teh. Jadi we sampai seminggu ga jualan soalnya badan pada sakit” ucap Abah Asep.

Abah Asep Suhanda (68th) atau akrab disapa “Bah Asep”, salah satu lanjut usia yang harus merasakan getirnya kehidupan. Merantau dari Ciranjang ke Kota Bandung dengan meninggalkan keluarga tercinta, Bah Asep berjuang demi dapat menafkahi keluarganya agar bisa hidup lebih baik.

Dengan modal seadanya, abah Asep berusaha mencari nafkah dengan berjualan balon. Sebelumnya abah Asep bekerja sebagai supir angkot, namun kondisi mata kirinya semakin memburuk, ada bagian syaraf matanya yang putus dan tidak dapat berfungsi kembali hingga yang awalnya hanya hanya redup sekarang mata kirinya tidak bisa melihat sama sekali. Karena kondisi matanya pula Abah Asep harus berjalan berhati-hati karena takut terjatuh kembali ke gorong-gorong jembatan.

Dimulai sejak pagi hari Abah Asep berjualan balon dari daerah Kiaracondong ke daerah Borma Dago. Walaupun berjualan dengan kondisi matanya yang tidak berfungsi secara lengkap, Abah Asep tidak mengeluh atau pun merasa takut karena ia yakin akan selalu mendapat perlindungan dari Yang Maha Kuasa. Abah juga selalu bersyukur berapapun penghasilan yang ia dapatkan. 

Dengan balon seharga lima ribu rupiah, dalam sehari Abah Asep tidak bisa memiliki penghasilan tetap karena tidak setiap saat balonnya bisa habis terjual. Biasanya abah dapat memperoleh untung hingga 20.000-30.000 ribu rupiah, itupun belum termasuk ke dalam kerugian yang abah dapat dimana terkadang balonnya ada yang kempes atau meletus. 

Dari penghasilan yang ia dapat setiap harinya abah Asep harus mampu membayar kontrakan bulanan sebesar 250.000 rupiah. Tinggal sendirian di sebuah kontrakan yang cukup sempit, Abah Asep berusaha berikhtiar agar dapat menafkahi istri dan cucunya di kampung halamannya. Cucu abah saat ini telah ditinggal wafat oleh orangtuanya sehingga menjadi tanggungjawab abah untuk menafkahinya.

Kebutuhan pendidikan yang tidak sedikit menambah beban abah Asep di usianya yang sudah semakin tua. Dengan penghasilan berjualan balon saja abah Asep akan kesulitan memprioritaskan pendidikan cucunya. Namun ia tetap berharap di hari tuanya dapat membiayai cucunya hingga dapat hidup mandiri.

Sahabat berdampak, dengan melihat kondisi perekonomian Abah Asep yang memprihatinkan, Ayo Kita Peduli bermaksud untuk membantu Abah Asep untuk hidup lebih sejahtera. Mari kita bantu sebarkan campaign ini dan berdonasi. Bantuan donasi yang diberikan akan disalurkan untuk biaya paket sembako, santunan tunai untuk Abah Asep. Bantuan kita sangat berarti untuk mereka. Kalian dapat berdonasi dengan cara : 

1. Klik “Donasi Sekarang;
2. Masukan nominal donasinya;
3. Pilih metode pembayaran;
4. Dapatkan laporan via email.

Beberapa informasi:

*Ayo Kita Peduli merupakan NGOs yang berdiri sejak 2023 dan berada di bawah naungan Ayo Berdampak Berdaya. Dengan tagline #BerdampakBerdaya kami berfokus pada masalah kemiskinan kelas sosial rentan perkotaan dan pedesaan melalui berbagai program dan campaign pemberdayaan untuk upaya peningkatan kesejahteraan. 

Contact and More Information:
Instagram: @ayokita.peduli
Email: [email protected]

*Page ini merupakan page fundraiser dan bagian dari program berjudul “Semua Berhak Nyaman - Chapter II”

*Dalam membantu penyebaran informasi terkait program ini dan program turunannya dalam fitur "Fundraiser", kami melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari Media Partner, Organisasi, serta Publik Figur agar informasi mengenai program ini dapat tersebar luas dan menjangkau sebanyak-banyaknya orang untuk berkontribusi bersama.

*Dana yang terkumpul akan digunakan untuk memberikan Paket Hadiah Sembako, Bantuan Modal Usaha Penerima Manfaat, dan Bantuan Lainnya kepada para penerima manfaat yang membutuhkan. Selain itu hasil donasi juga akan disalurkan untuk penerima manfaat lainnya berdasarkan analisa kebutuhan pihak Yayasan.