
Kurban Sepertujuh Sapi
Idul adha adalah momentum paling dinantikan setiap muslim. Inilah ibadah paling kontras yang menunjukkan hubungan antara hamba dengan hamba dan hamba dengan Sang Pencipta. Idul adha adalah ibadah berbagi pada sesama manusia sekaligus bentuk kepatuhan pada Allah Swt.
Bagi sebagian orang, Idul Adha adalah momentum bahagia yang sangat mereka nantikan manakala mereka dapat merasakan nikmatnya daging yang tak mereka temukan dalam menu makan sehari-hari.
Bagai angan-angan, sudah 3 tahun lamanya 240 KK warga dusun tertinggal di Lombok Timur sana tak dapat merasakan daging kurban. Tak ada proses sembelih daging kurban di sana karena seluruh warga tercekik ekonominya.
"Sudah hampir tiga tahun kami tidak pernah kurban di kampung ini. Dulu pernah, tapi tidak cukup untuk semua warga," ungkap Ibu Harianto
Tapi Sobat meskipun demikian, Shalat Id di masjid sana selalu penuh dan dihiasi kegembiraan. Selesai shalat, mereka kembali menjalani hari sebagaimana biasanya.
"Setiap selesai sholat Id, tidak pernah kami melihat orang potong kambing atau sapi di masjid. Kami mau minta ke desa tetangga, tapi malu. Mungkin di sana dagingnya juga tidak cukup," ujar Ibu Hadijah.
Esensi dari kurban adalah berbagi. Berbagi rasa bagi mereka yang membutuhkan. Maka, memprioritaskan mereka yang membutuhkan adalah bagian dari kebaikan yang diutamakan. Ini juga menjadi upaya membantu mengurangi kesenjangan.
Oleh karena itu, Masjid Nusantara mengajak Sobat untuk berkurban di daerah pelosok yang membutuhkan melalui Kurban Masjid Pelosok (KMP).
Tunaikan kurban sekaligus bantu kurangi kesenjangan di pedalaman!
Yuk kurban melalui kami!
