“Pak… lapar…” suara kecil itu menampar hati Pak Giawa pagi itu. Dudu, bocah 5 tahun yang dulu terlantar di jalanan, hanya bisa menatap pisang di warung sebelah sambil menahan air mata. Sebelum dibawa ke Panti Yumi, Dudu bahkan pernah ketahuan mencuri pisang karena ia sudah tidak makan selama dua hari. “Maafin Dudu ya Pak… Dudu cuma lapar banget,” katanya lirih sambil menunduk malu.

Panti Yumi, rumah kecil yang sejak 2020 menampung anak-anak seperti Dudu, kini berisi 24 anak terlantar. Usia mereka mulai dari 2 tahun hingga 11 tahun. Anak-anak ini datang tanpa siapa pun yang peduli, tanpa tempat untuk pulang. Namun, panti ini juga tak punya donatur tetap. Mereka hanya hidup dari hasil kerja keras Pak Giawa sebagai driver Grab mobil. Penghasilannya tak tentu, sementara kebutuhan 24 anak ini tak pernah berhenti.

Awalnya, Pak Giawa hanya menolong dua anak yang terlantar di pinggir jalan. Lama-kelamaan, semakin banyak anak datang dengan mata memohon. Padahal, Pak Giawa sendiri berasal dari keluarga miskin dan hanya sekolah sampai SD. “Dulu saya tahu rasanya nggak punya siapa-siapa… makanya sekarang saya nggak mau mereka merasa sendirian seperti saya dulu,” tuturnya sambil menahan tangis. Demi mempertahankan Panti Yumi, ia rela menjual motor pribadinya dan menghabiskan tabungan seadanya untuk membayar kontrakan panti ini.

Alfin, salah satu anak panti, baru pertama kali merasakan duduk di bangku sekolah saat tinggal di sini. Namun biaya sekolah dan kebutuhan harian mereka sering tak terpenuhi. Untuk makan sehari-hari, mereka hanya berharap ada telur. Jika ada uang lebih, barulah mereka bisa makan dengan sayur. “Kalau ada yang bantu, kami senang sekali… soalnya kami pengen sekolah terus,” kata Alfin pelan saat ditanya apa mimpinya.

Kini harapan mereka sederhana: bisa tetap sekolah, punya makanan bergizi, dan merasa disayang oleh orang banyak. Karena kebanyakan dari mereka sudah tidak pernah dijenguk orang tua lagi. Maukah kamu menjadi bagian dari perjalanan hidup anak-anak ini? Uluran tanganmu bisa menjadi alasan mereka untuk tetap berharap dan tersenyum esok hari.

Halo #TemanKebaikan ! 

Lihat dan rasakan kebaikan dari kamu yang #BeneranBerdampak untuk semua di link berikut ini ya:)

https://sajiwafoundation.org/publications/sajiwa-news

Mengapa Sajiwa Foundation?

1. Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material

2. Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.

3. Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.

4. Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.

5. Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.

 https://sajiwafoundation.org/

Jl. Atlas Raya No.21, Babakan Surabaya, Kec. Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat 40281

02220504715

Hubungi kami jika kamu ingin berkolaborasi lebih lanjut ke nomor resmi ini ya :)

085174166464