
200 ODGJ Butuh Tempat Layak Bantu Perjuangan Pak Dadan
terkumpul dari target Rp 200.000.000
Salut banget! Gak banyak orang yang punya hati kayak Pak Dadang.
Bayangin aja, beliau ngerawat lebih dari 200 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) — orang-orang yang udah dibuang, diterlantarkan, bahkan disiksa di jalanan. Buat Pak Dadang, mereka bukan beban. Mereka manusia, sama seperti kita, yang cuma butuh sedikit kasih dan tempat untuk pulang.

Panti Mentari Hati berdiri khusus buat menampung ODGJ terlantar.
Ada yang dulu tidur di trotoar, ada yang makan sisa dari tempat sampah, bahkan ada yang gak diakui keluarganya sendiri. Sekarang mereka dirawat di sini — disuapi, diajak ngobrol, dimandikan, dan diperlakukan dengan penuh cinta.

Semua ini berawal dari satu momen yang gak pernah bisa dilupain Pak Dadang.
Waktu itu beliau lagi makan, lalu lihat seseorang nyari nasi bekas di tumpukan sampah — nasinya penuh belatung.
“Lagi makan, terus liat ada orang yang makan nasi dari tumpukan sampah, berbelatung… aduh, meni kasian. Sama-sama manusia, tapi nasibnya kayak gitu,” cerita Pak Dadang pelan.
Hari itu juga, beliau beliin orang itu nasi bungkus dan minum. Tapi sejak itu, pikirannya gak tenang. “Di luar sana pasti masih banyak orang kayak dia,” katanya.

Sejak hari itu, beliau mulai nyelametin ODGJ dari jalan. Awalnya cuma 5 orang yang ditampung di rumah pribadinya. Rumahnya sampai disekat-sekat biar mereka bisa tidur dengan layak.
Semua biaya mulai dari makan, obat, dan kebutuhan harian, beliau tanggung sendiri dari hasil kerja di PLN. Istrinya juga ikut bantu, bahkan sampai jual perhiasan buat tambahan biaya kebutuhan panti.
Banyak yang nganggep Pak Dadang gila, katanya ngapain capek-capek ngurusin ODGJ.
Tapi beliau cuma jawab,
“Kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi?”
Tahun 2008, akhirnya berdirilah Panti Mentari Hati secara resmi. Karena makin banyak yang datang, pada 2010 Pak Dadang harus pindah ke bangunan bekas terminal. Bangunannya seadanya banget, tapi tetap direnovasi sedikit demi sedikit biar layak ditinggali.
Sekarang, ada lebih dari 200 ODGJ yang tinggal di sini. Sebagian udah mulai sembuh, tapi karena ruangan penuh, mereka terpaksa tidur di luar. Satu kamar bisa diisi 10 orang lebih. Kapasitasnya udah overload banget, tapi Pak Dadang gak tega nolak siapa pun yang datang minta tolong.
Masalah paling berat sekarang ada di biaya makan dan bangunan. Buat makan aja, per hari butuh lebih dari Rp1 juta. Kalau lagi gak ada donatur, mereka cuma makan nasi sama sayur seadanya. Pernah juga panti sampai kehabisan beras, karena dalam sebulan bisa habis ratusan kilo.

Pak Dadang sayang banget sama semua ODGJ disini, baginya.. Mereka semua ini adalah keluarga. Satu persatu beliau mandiin, ngajak ngobrol biar nggak merasa sendiri, kadang disuapin satu persatu.
Beliau percaya ODGJ juga manusia, mereka cuma butuh kasih sayang dan kesempatan buat sembuh.
Yang berbeda, Di panti ini, pasien gak dikasih obat rumah sakit jiwa. Sebagai gantinya, mereka disembuhkan lewat aktivitas positif seperti berkebun, karaoke, dan bahkan diajak rekreasi ke pantai. Katanya, “Mereka perlu ngerasa bahagia dulu supaya bisa sembuh.”
Sekarang, Pak Dadang butuh sekitar Rp200 juta untuk bangun tempat baru. Supaya yang udah sembuh bisa punya ruang sendiri, dan yang lain gak harus berhimpitan di kamar sempit. Karena setiap hari, masih ada aja ODGJ baru yang diselamatkan dari jalan dan butuh tempat tinggal.

Jujur, waktu lihat sendiri keadaan di sana, rasanya campur aduk. Antara sedih, kagum, dan malu. Sedih lihat kondisi mereka, tapi kagum banget sama ketulusan Pak Dadang. Orang lain mungkin akan menjauh, tapi beliau malah merangkul.
Bahkan rela, uang hasil kerjanya dipakai semua untuk kebutuhan Panti. Kak, perjuangan ini gak bisa dijalani Pak Dadang sendirian. Yuk, bantu beliau terus rawat dan lindungi saudara-saudara kita yang sedang berjuang sembuh di Panti Mentari Hati. Setiap donasi yang kamu kirim berarti banget buat mereka — buat makan, tempat tinggal, dan harapan hidup yang lebih manusiawi. 💛
Halo #TemanKebaikan !
Lihat dan rasakan kebaikan dari kamu yang #BeneranBerdampak untuk semua di link berikut ini ya:)
https://sajiwafoundation.org/publications/sajiwa-news
Mengapa Sajiwa Foundation?
1. Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
2. Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
3. Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
4. Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
5. Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
https://sajiwafoundation.org/
Jl. Atlas Raya No.21, Babakan Surabaya, Kec. Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat 40281
02220504715
Hubungi kami jika kamu ingin berkolaborasi lebih lanjut ke nomor resmi ini ya :)
085174166464
200 ODGJ Butuh Tempat Layak Bantu Perjuangan Pak Dadan
terkumpul dari target Rp 200.000.000
