Sharing Happiness
  • Donasi
  • Zakat
    • Zakat Penghasilan
    • Zakat Perdagangan
    • Zakat Emas
    • Zakat Simpanan
  • Infaq
  • Wakaf
Masuk atau Daftar
Pemberitahuan
  • Lihat semua
  • Lihat Semuanya
  • Lihat semua
Home
Donasi
Zakat
Infaq
Wakaf
Masuk
Pusat Bantuan
Tentang Kami
Berjuang Sendiri Hidupi Suami Stroke dan Anak Difabel - 22657

Berjuang Sendiri Hidupi Suami Stroke dan Anak Difabel

Rp 0
terkumpul dari target Rp 70.000.000
0% tercapai 58 hari lagi
Sajiwa Foundation
 Share DONASI
Bantu sebarkan via :
SHARES
  • Detail
  • Info Terbaru
  • Donatur
  • Fundraiser

Bu Isnahlah satu-satunya harapan di rumah kecil itu. Di usianya yang sudah 58 tahun, beliau masih berkeliling menjajakan lontong hasil tangannya sendiri. Setiap pagi, tangan tuanya mengupas bawang, menanak nasi, lalu membungkus lontong satu per satu dengan daun pisang yang sudah layu. Lontong-lontong itu kemudian dititipkan ke warung-warung dekat rumahnya. Bila semua habis, Bu Isnah hanya membawa pulang keuntungan sekitar dua puluh ribu rupiah. Jumlah yang bahkan tak cukup untuk membeli satu bungkus obat bagi suaminya yang sakit.

Suaminya, Pak Aman, kini terbaring lemah setelah terserang stroke. Dulu, ia yang mencari nafkah, meski dengan pekerjaan serabutan. Tapi kini, tubuhnya kaku, tak mampu berjalan apalagi bekerja. Sementara anak satu-satunya yang dulu menjadi tumpuan harapan Bu Isnah, kini justru berjuang dengan gangguan jiwa. "Saya pengen banget lihat anak saya sembuh, biar bisa kerja dan bantu saya," tutur Bu Isnah pelan. Namun harapan itu terasa makin jauh setiap kali ia menghitung uang hasil jualan yang tak pernah cukup untuk beli obat.

Anak Bu Isnah membutuhkan obat rutin setiap lima hari sekali, seharga tiga puluh ribu rupiah. Bila obat itu tidak diminum, ia bisa mengamuk tanpa kendali, melempar barang-barang, merusak pintu dan jendela, bahkan memecahkan panci tempat ibunya memasak lontong. Tapi di sisi lain, suaminya juga membutuhkan obat stroke yang harganya jauh lebih mahal, seratus lima puluh ribu rupiah. Dua-duanya butuh pengobatan, tapi uang Bu Isnah tak pernah cukup.

Akhirnya, dengan hati berat, Bu Isnah harus memilih. “Saya pilih beli obat anak saja,” katanya lirih. “Kalau anak saya nggak minum obat, dia bisa ngamuk, bisa bahaya buat orang.” Suaranya serak menahan air mata. “Suami saya sudah tua… saya kasihan, tapi mau bagaimana lagi. Saya nggak sanggup beli dua-duanya.” Kalimat itu keluar di antara helaan napas panjang, campuran antara pasrah dan rasa bersalah yang dalam.

Meski begitu, kasih sayang Bu Isnah tak pernah padam. Saat anaknya sedang tenang, ia masih memeluk dan mengusap kepala anaknya sambil berdoa dalam hati. Ia khawatir, bila nanti dirinya meninggal, siapa yang akan menjaga anaknya yang sakit. Kadang ia hanya bisa menangis diam-diam di dapur, ketika panci satu-satunya sudah penyok atau ketika atap rumah bocor tapi tak ada uang untuk memperbaikinya.

Untuk makan pun, Bu Isnah sering bergantung pada kebaikan tetangga. Rumahnya berdinding bata tanpa plester, atapnya bolong, dan alas tidur pun tak ada. Malam-malam, ia tidur di atas tikar lusuh sambil mendengarkan napas suaminya yang tersengal dan tawa kecil anaknya yang sedang kambuh. Meski hidupnya penuh kesulitan, ia tetap bersyukur masih diberi kekuatan untuk bertahan.

Bu Isnah hanya ingin satu hal, sedikit modal untuk memperbesar usahanya agar bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Ia ingin membeli peralatan masak yang layak, memperbaiki rumah, dan yang terpenting, membawa suami serta anaknya berobat agar sembuh. “Saya cuma pengen lihat mereka sehat sebelum saya mati,” ucapnya pelan. Harapan sederhana dari seorang ibu yang tak pernah lelah berjuang, meski hidupnya terus diuji tanpa henti.

Mari bantu Bu Isnah agar bisa terus berjuang untuk keluarganya. Dengan sedikit uluran tangan, kita bisa membantu beliau membeli obat untuk suami dan anaknya, serta memperbaiki usaha lontongnya agar hidupnya lebih layak.

Setiap rupiah yang kamu berikan, menjadi harapan baru bagi seorang ibu yang tak pernah berhenti berkorban.

✨ Yuk, kirim bantuan terbaikmu untuk Bu Isnah hari ini.

Karena di balik tangan tuanya, ada cinta yang tak pernah lelah menjaga keluarganya.


Halo #TemanKebaikan ! 

Lihat dan rasakan kebaikan dari kamu yang #BeneranBerdampak untuk semua di link berikut ini ya:)

https://sajiwafoundation.org/publications/sajiwa-news


Mengapa Sajiwa Foundation?

1. Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material

2. Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.

3. Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.

4. Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.

5. Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.


 https://sajiwafoundation.org/

Jl. Atlas Raya No.21, Babakan Surabaya, Kec. Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat 40281

02220504715

Hubungi kami jika kamu ingin berkolaborasi lebih lanjut ke nomor resmi ini ya :)

085174166464




Disclaimer : SharingHappiness.org tidak mewakili dan tidak bertanggung jawab atas segala bentuk informasi pada halaman campaign ini, karena informasi di atas sepenuhnya milik campaigner (penggalang dana).
Campaign ini belum memiliki info terbaru
Campaign ini belum memiliki Donatur

DONASI SEKARANG
Galang Dana sebagai Fundraiser

Jadi Fundraiser

Berjuang Sendiri Hidupi Suami Stroke dan Anak Difabel

Bandung
Sajiwa Foundation
Rp 0
terkumpul dari target Rp 70.000.000
0% tercapai 58 hari lagi
Bantu sebarkan via :
SHARES
Bantu campaign ini dengan menjadi Fundraiser
Jadi Fundraiser
Campaign ini mencurigakan? Laporkan
Mau galang dana online seperti ini? Gratis!
Embed Code
<iframe src="https://api.sharinghappiness.org/embed/sajiwaibuisnah" frameborder="0" width="100%" height="300"> </iframe>

Selamat campaignmu sudah live dan siap menerima donasi

Ajak teman dan keluarga untuk berdonasi dengan membagikan link dibawah ini

Copy

atau share via

facebook whatsapp

SharingHappiness.org

  • Syarat & Ketentuan
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Tim Kami

Donasi

  • Cara Donasi
  • FAQ

Program

  • Galang Dana
  • Campaign
  • Zakat

Yayasan Berbagi Bahagia

Jl. Jati Indah V No. 5 RT 10 RW 11
Kel. Gumuruh, Kec. Batununggal,
Kota Bandung, Jawa Barat 40275

SH Logo
© 2015-2025, Sharing Happiness All Reserved