Secara geografis, letak Desa Lerabaing terpisah dari Kabupaten Alor, NTT. Dibutuhkan waktu setidaknya 5-6 jam untuk bisa sampai ke sana dengan menggunakan kapal motor. Wilayahnya sangat gersang mencapai 40 derajat celcius, belumlagi jalannya yang berbatu dan sedikit sekali pepohonan. Tak ada toko, tak ada tempat hiburan, tak sinyal apalagi gadget.

Mayoritas warga Lerabaing bekerja sebagai nelayan dan petani dengan penghasilan rata-rata berkisar antara Rp300.000 – Rp700.000 setiap bulannya. Rumah-rumah disana kebanyakan terbuat dari anyaman dan atapnya terbuat dari daun jerami. Sedikit sekali rumah yang sudah menggunakan batu bata.

Ketika bulan Ramadhan, suasana khas pedalaman sangat lekat terasa. Semua warga berbondong-bondong memenuhi masjid untuk melakukan tarawih, tadarus, pesantren kilat, kajian dan kegiatan lainnya. Saat buka puasa seluruh warga desa akan memasak untuk berbuka bersama-sama. Sajian yang mereka makan untuk berbuka hanya jagung titi, air kelapa dan kacang kenari.

Kondisi inilah yang akhirnya menjadi latar belakang Insan Bumi Mandiri melalui Sharing Happiness mengajak saudara muslim di seluruh pelosok nusantara untuk bersama-sama berbagi keberkahan melalui program Ramdhan di Pedalaman Desa Lerabaing, NTT.

Donasi yang terkumpul akan disalurkan untuk program buka puasa, hadiah lebaran bagi yatim dhuafa, sebar Alquran, dan program ramadhan lainnya yang ada di Desa Lerabaing, NTT.

Mari berbagi keberkahan dan kebahagiaan Ramadhan untuk saudara kita yang ada di pedalaman Indonesia. Berbuat Nyata Berbagi Bahagia Bersama Sharing Happiness!!!

Insan Bumi Mandiri
Komplek Setra Dago
Jl.Setra Dago III No.16 Antapani, Bandung
(022) 205 251 84