
Perjuangan Gadis Yatim Piatu Untuk Sekolah Dan Makan
terkumpul dari target Rp 150.000.000
"Kalau ga jualan, nanti aku nggak bisa makan dan sekolah." – Naira, 15 tahun
Kata-kata itu keluar dari bibir mungil seorang anak remaja, bukan orang dewasa yang terbiasa menanggung kerasnya hidup. Bayangkan, di usia 15 tahun, Naira sudah harus memilih antara makan atau tetap bisa bersekolah.
Di saat teman-teman sebayanya bisa pulang sekolah untuk berganti seragam, bercanda, atau mengerjakan PR, Naira justru harus menenteng plastik berisi opak (kecimpring) dan berjalan menyusuri jalanan ramai. Di tengah bising kendaraan, suara kecilnya terdengar lirih, “Opak…opak… opaknya pak bu…”

Sejak kecil, hidup Naira sudah dipenuhi kehilangan. Saat usianya baru 5 tahun, ibunya meninggal dunia. Luka itu belum pulih, empat tahun lalu ayah yang sangat ia cintai pun pergi untuk selamanya akibat kecelakaan kerja. Sejak hari itu, dunia Naira benar-benar runtuh.

Tak ada lagi tempat ia bisa pulang. Tak ada lagi pelukan yang menguatkan. Kini, ia hanya menumpang di sebuah ruangan kecil milik tetangga yang iba melihat keadaannya.
Naira bukanlah anak yang mudah menyerah. Siang hari ia tetap berangkat ke sekolah, meski sering harus berjalan kaki jauh karena tak punya ongkos. Sore hingga malam, ia berjualan opak. Dari hasil jualan itu, ia hanya membawa pulang sekitar Rp20.000 per hari. Uang itu dipakai untuk membeli beras, dan kalau masih ada sisa barulah ia gunakan untuk ongkos sekolah.

Namun sering kali dagangannya tak habis. Di saat itulah, Naira hanya bisa menahan lapar dengan perut kosong, duduk di pinggir jalan sambil menahan dinginnya angin malam.
“Aslinya mah capek, pulang sekolah langsung bikin opak terus jualan lagi. Tapi kalau gak jualan nanti aku ga bisa makan dan sekolah,” tuturnya lirih, dengan mata yang berusaha tegar meski sesungguhnya sangat rapuh.

Meski segala keterbatasan menjeratnya, Naira masih punya mimpi sederhana: ia ingin terus sekolah, supaya bisa meraih cita-citanya dan memperbaiki hidup. Namun mimpi itu bisa hilang kapan saja jika ia terpaksa berhenti sekolah karena tak mampu membayar biaya atau bahkan tidak mampu sekadar bertahan hidup.

Insan Baik, Naira tidak pantas menjalani semua ini sendirian. Ia hanyalah seorang anak yang ingin melanjutkan sekolah, namun beban hidup memaksanya menanggung lebih dari yang seharusnya.
Mari kita genggam tangannya. Mari kita bantu meringankan beban Naira. Setiap rupiah dari donasi yang kamu sisihkan akan menjadi nafas baru: untuk membeli makanan, biaya sekolah, dan kesempatan agar ia tetap bisa bermimpi seperti anak-anak lainnya.
Dengan uluran tangan kita, Naira tidak akan lagi sendirian. Mari bersama hadirkan senyum, harapan, dan masa depan yang lebih baik untuknya.
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk biaya Pendidikan dan penunjang kebutuhan Naira. Juga akan digunakan untuk penerima manfaat dan program sosial kemanusiaan lainnya dibawah naungan Amal Baik Insani.
-
Amal Baik Insani Perjuangan Naira Gadis Yatim Piatu Sekolah dan Makan Telah mengajak 129 orang berdonasiRp 6.368.411
Perjuangan Gadis Yatim Piatu Untuk Sekolah Dan Makan
terkumpul dari target Rp 150.000.000
