
Hingga Nafas Terakhir Perjuangan Suami Merawat Istri
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Meski Tubuhnya telah bungkuk dengan kaki yang patah akibat terlindas mobil, Abah Rahmat (80 tahun) terus berjuang demi bertahan hidup bersama istri tercintanya Mak Patimah (70 tahun).

Dengan tertatih-tatih, tubuh bungkuk Abah Rahmat terus melangkahkan kakinya dengan dibantu tongkat. Sesekali berhenti merasakan rasa sakit sambil mengatur nafas yang sudah sesak dan tidak beraturan.
Bahkan Abah pun sering terjatuh disaat kaki dan tubuh rentanya sudah lemas harus melewati jalanan yang licin.

Dimasa tuanya Abah Rahmat harus berjuang mati-matian demi sesuap nasi. Hatinya mau beristirahat ketika badan sudah tak sanggup lagi bekerja. Tapi takdir berkata lain, istrinya sudah pikun dan sering sakit-sakitan.
Untuk bertahan hidup, Abah Rahmat menanam ubi dan ternak beberapa ayam dan kelinci.

"Alhamdulillah segini juga Abah dan Mak sudah bersyukur, yang penting perut bisa terisi..."~Ungkap Abah Rahmat sambil tersenyum
Rasa sakit dan lapar seolah-olah sudah menjadi hal biasa bagi Abah Rahmat dan Mak Patimah. Namun, hal ini tak pernah menyurutkan semangatnya untuk terus berjuang demi bertahan hidup.

Abah Rahmat dan Mak Patimah tinggal disebuah rumah kecil sederhana dengan dinding kayu yang telah lapuk dengan atap yang tak lagi kuat. Tak menutup kemungkinan ketika hujan deras, rumahnya bisa ambruk.
Sahabat kebaikan, dengan menyisihkan sedikit rezeki yang kita miliki saat ini. Kita bisa menemani Abah Rahmat dan Mak Patimah disisa usianya agar bisa hidup lebih layak.
Hingga Nafas Terakhir Perjuangan Suami Merawat Istri
terkumpul dari target Rp 50.000.000
