
Hidup dari Balon! Bantu Abah Harun Berjuang Demi 8 Cucu
terkumpul dari target Rp 70.000.000
Jangan takut, Cu. Abah nggak bakal ninggalin kamu.
Itulah janji Abah Harun (57) untuk delapan cucunya, meski dalam hati ia sering dihantui rasa takut—kalau usia semakin tua dan tubuh semakin lemah, siapa yang akan menjaga mereka?
Setiap hari, Abah berjuang keras. Bersama istrinya, mereka tinggal di rumah sederhana yang sudah mulai lapuk. Rumah kecil itu dipenuhi canda tawa cucu-cucunya, tetapi juga menjadi saksi bisu kekhawatiran Abah setiap kali pergi bekerja.
Abah adalah seorang penjual balon keliling. Ia harus berjalan sejauh 13 km setiap hari dengan memikul balon di pundaknya. Padahal, kakinya sudah bengkok, dan setiap langkah terasa seperti ujian berat. Selama Abah masih bisa jalan, Abah nggak akan berhenti, kata Abah dengan tekad yang luar biasa.
Sepanjang perjalanan, Abah sering berhenti untuk mengumpulkan tenaga. Terkadang, rasa lelah begitu berat hingga ia harus duduk di pinggir jalan. Tapi, ia selalu bangkit lagi. Bahkan, Abah rela menahan lapar agar uang hasil jualannya bisa digunakan untuk cucu-cucu yang menanti di rumah.
Namun, perjuangan itu tidak selalu membuahkan hasil. Dari berjualan balon, Abah hanya bisa mendapatkan sekitar Rp20 ribu per hari, dan itu pun jika dagangannya laku. Kalau tidak? Abah pulang dengan tangan kosong dan hati penuh rasa bersalah.
Selama cucu-cucu dan istri Abah bisa makan, itu sudah cukup, katanya sambil tersenyum tipis. Tapi, fisiknya semakin lemah, dan usia terus bertambah. Kekhawatiran semakin menghantui—bagaimana jika ia sudah tidak mampu bekerja lagi?
Teman-teman, ini saatnya kita menjadi harapan untuk Abah Harun dan keluarganya.
Mari kita bantu meringankan langkah Abah yang sudah semakin berat. Uluran tangan kita bisa membantu mencukupi kebutuhan delapan cucu Abah dan memberikan keluarga kecil ini kehidupan yang lebih layak.


Hidup dari Balon! Bantu Abah Harun Berjuang Demi 8 Cucu
terkumpul dari target Rp 70.000.000