Sedekah Makanan Bergizi untuk Anak Yatim Dhuafa
terkumpul dari target Rp 57.500.000
Sejak ayah meninggal, keluarga Genta andalkan bantuan tetangga untuk makan.
Genta (12 tahun) bersama ibu dan empat saudaranya menumpang tinggal di bangunan kosong bekas sekretariat sebuah komunitas di Kampung Rawaselang, Desa Sindangjaya, Kab. Cianjur. Kedua kakak Genta, Indra (sopir angkot) dan Tia (pekerja salon kecil), menjadi tulang punggung keluarga meskipun penghasilan sangat pas-pasan. Terkadang, ketika mereka dalam keadaan sulit, mereka hanya mengandalkan bantuan tetangga yang berbagi makanan.
Lain tempat, lain kisah.
Di rumah yatim Nurul Masakin Sumedang, anak-anak yatim hanya bisa makan nasi, garam, dan selembar tempe. Jika ada sumbangan dari beberapa pedagang di pasar sekitar, mie instan pun bisa jadi menu makan.
Hingga kini, Yayasan Nurul Masakin membina tak kurang dari 70 anak yatim di desa, 18 orang diantaranya bermukim disini bersama seorang wali asuh, yaitu Bu Ibad.
Bu Ibad menjadi salah satu penggagas pembangunan rumah yatim ini karena memiliki nasib serupa dengannya dahulu. Sejak kecil, Bu Ibad harus berjuang mengais rezeki sendiri hingga berhasil menjadi seorang sarjana.
---
Banyak sekali anak-anak yatim dhuafa di luar sana yang tidak bisa mendapatkan makanan bernutrisi setiap harinya. Banyak pula orang-orang seperti Bu Ibad dan kedua kakak Genta yang memiliki itikad baik untuk mencukupi kebutuhan anak-anak yatim dhuafa.
Sahabat juga bisa seperti mereka, menjadi Hero of Happiness untuk anak-anak yatim dhuafa yang membutuhkan dengan klik DONASI SEKARANG.
Sedekah Makanan Bergizi untuk Anak Yatim Dhuafa
terkumpul dari target Rp 57.500.000