Ngamen Online Bersama Teman Tunanetra
terkumpul dari target Rp 57.400.000
"Saya sih pengennya kalau terkumpul dana, dananya bisa dibagi-bagikan dulu kepada teman-teman yang bernasib saya seperti saya. Mungkin untuk sembako, kebutuhan sehari-harilah gitu. Setelahnya kalau masih ada dana, saya pengen punya organ atau keyboard sendiri supaya saya sama Haya bisa lebih bebas untuk berlatih dan mencari tempat-tempat lain untuk main musik." - Pak Eko, musisi tunanetra.
Inilah Pak Eko (28), seorang tunanetra sejak lahir yang tidak begitu saja menyerah dengan keadaan meski begitu akrab dengan kekurangan dan kesulitan. Ia tinggal bersama kedua orangtuanya dan seorang kakak yang juga merupakan tunanetra di sebuah kontrakan kecil, mereka bertiga menjadi tukang pijit. Tumbuh besar di Purwakarta, Pak Eko termasuk beruntung karena dapat mengenyam pendidikan di Sekolah Luar Biasa (SLB) dan menyelesaikannya hingga jenjang yang setara dengan Sekolah Menengah Akhir (SMA). Selama bersekolah, Pak Eko fokus dalam bidang musik sehingga saat ini mahir memainkan organ atau keyboard.
Setelah selesai menempuh pendidikan, Pak Eko mencoba menggunakan kemampuannya bermain musik untuk menghasilkan uang, meski alat yang digunakan merupakan pinjamana dari sekolah tempatnya bersekolah dulu. Acara-acara pernikahan, bermain di warung-warung, Pak Eko dapat menghasilkan uang yang cukup untuk dirinya dan sesekali dapat membantu keluarga jika pelanggan pijit sedang sepi. Namun sejak pandemi terjadi, penghasilan orang tua dan kakaknya sebagai tukang pijit hampir sama sekali tidak ada. Pak Eko dan organnya menjadi tumpuan keluarga untuk dapat terus bertahan.
Pak Eko biasa memainkan alat musiknya bersama Nur Hayati (26), seorang tunanetra lain berasal dari sekolah yang sama. Suaranya begitu merdu melantunkan tembang-tembang dengan nuansa keagamaan. Haya, panggilan dari Nur Hayati, juga berasal dari keluarga tunanetra yang menjadi tulang punggung keluarga. Semenjak pandemi terjadi, Pak Eko dan Haya makin kehilangan penghasilan mereka karena tidak lagi dapat menunjukkan kemampuan mereka bermusik di acara pernikahan, cafe, dan warung-warung juga tidak sebanyak sebelumnya.
Pak Eko dan Haya berharap teman-teman mereka dengan nasib sama dapat hidup lebih pantas dan nyaman, dan orang atau keyboard sendiri, tidak meminjam lagi ke sekolah, kita bantu yuk! Klik DONASI SEKARANG dan jangan lupa sebarkan kisah ini.
Ngamen Online Bersama Teman Tunanetra
terkumpul dari target Rp 57.400.000