Perjuangan Bocah Cilik Obati Tumor Ganas Neneknya
terkumpul dari target Rp 90.000.000
Hujan turun dengan sangat deras saat kami melintasi jalan raya diantara hutan lebat sore itu. Tak berselang lama kami dikagetkan oleh sesosok anak laki-laki yang terduduk di samping jalan dalam keadaan basah kuyup.
Ia tampak menggunakan kaos berwarna hitam dan celana sekolah dasar seraya memegang potongan kardus bertuliskan, “Dijual Butuh Ongkos”. Saat itu juga kami segera berhenti dan turun dari kendaraan.
Anak kecil itu tampak menggigil terduduk di dekat tumpukan kayu bakar yang telah terikat rapi di belakangnya. Sebuah tabung gas berukuran 3 kilogram terlihat jelas di samping kiri anak itu. Saat kami bertanya alasan ia menjual tabung itu, ternyata ia membutuhkan ongkos itu untuk memeriksakan neneknya yang sakit. Dan ternyata tempat tinggal anak itu tepat di dekat tumpukan kayu bakar tadi. Yang tak pernah kita kira karena melihat keadaan tempat ia tinggal jelas hanya terlihat sebagai gubuk yang dibangun alakadarnya. Sungguh sangat jauh dari kata layak untuk ditinggali.
Rasya yang berusia 10 tahun saat ini duduk dibangku kelas 5 sekolah dasar. Ia tinggal Bersama neneknya sejak ia masih bayi. Rasya tak pernah sekalipun bertemu dengan kedua orang tua kandungnya sejak saat itu. Bahkan ia tak mengetahui seperti apa wajah mereka berdua. Karena itulah Rasya yang sangat bergantung pada neneknya Juangsih (58) merasa sedih saat mengetahui neneknya sakit.
Ibu Juangsih mengidap kanker ganas sejak dua tahun yang lalu, bermula dari benjolan kecil yang kian membesar dari hari ke hari di bagian kanan pipi ibu Juangsih. Bahkan kondisi benjolan itu sebagian saat ini telah pecah hingga menunjukan luka terbuka dan mengeluarkan bau tak sedap. Belum lagi kondisi tempat mereka tinggal yang kurang higienis membuat banyak sekali lalat berterbangan bahkan sesekali hinggap di atas luka ibu Juangsih.
“Rasya gak tau nenek sakit apa, Rasya pengen bawa nenek berobat agar nenek bisa sembuh.” Ucap Rasya dengan nada penuh kesedihan.
Kondisi tempat tinggal yang sangat tidak layak huni jelas menjadi salah satu faktor yang menghambat penyembuhan ibu Juangsih. Apalagi saat ini kondisi Kesehatan ibu Juangsih kian memburuk setiap harinya.
Kondisi ini jika terus berlanjut bisa saja mengancam keselamatan ibu Juangsih. Ibu Juangsih membutuhkan Tindakan medis secepatnya. Mereka yang kesehariannya mengandalkan dari berjualan kayu bakar tentu sangat kesulitan untuk bisa mempunyai uang untuk bisa berobat. Jangankan untuk pergi berobat, untuk makan saja mereka berdua kerap kali kesulitan dan terpaksa harus menahan rasa lapar mereka. Mereka berdua jelas sangat membutuhkan bantuan dari kita semua untuk tetap bisa bertahan hidup.
Insan Baik, Rasya seharusnya bisa menikmati masa kecilnya dengan kebahagiaan. Ia seharusnya bisa fokus untuk belajar mengejar cita-citanya. Namun keadaan dan kenyataan yang pahit harus ia jalani saat ini.
Insan Baik, kita semua bisa membantu meringankan beban kehidupan yang tengah mereka jalani. Kita bisa membantu mewujudkan keinginan Rasya membawa neneknya pergi berobat. Kita juga bisa membantu agar ibu Juangsih bisa mendapatkan perawatan yang layak. Mari buka mata dan hati kita untuk memberikan kebahagiaan ditengah penderitaan mereka. Segala yang kita berikan tak akan pernah menjadi sia-sia. Segalanya akan menjadi tabungan bagi kita kelak di hari akhir. Semoga kita semua bisa memberikan yang terbaik untuk Rasya dan neneknya.
Discalimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk pengobatan Ibu Juangsih, biaya Pendidikan dan juga penunjang kebutuhan mereka. Serta akan digunakan untuk penerima manfaat lainnya dan implementasi program sosial kemanusaiaan lainnya dibawah naungan Yayasan amal baik insani.
Perjuangan Bocah Cilik Obati Tumor Ganas Neneknya
terkumpul dari target Rp 90.000.000