
Bantu Lansia Tukang Becak Berdaya
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Berada di pelataran Malioboro sejak pagi buta, Mbah Loso (75) masih setia mengayuh becaknya demi mencari nafkah. Meskipun usianya sudah tidak muda lagi, beliau tetap berjuang setiap hari untuk menghidupi dirinya dan sang istri yang sedang sakit dirumah
Diakui memang bahwa becak kayuh miliknya semakin tertinggal oleh becak-becak modern yang sudah menggunakan mesin atau listrik, namun beliau tetap bertahan dengan apa yang ia miliki demi sang istri.
Abah bukan pewaris, susah untuk berganti usaha karena keterbatasan modal usaha.
Dalam sehari, penghasilan yang diperoleh Mbah Loso hanya sekitar 30 hingga 40 ribu rupiah. Jumlah ini tentu tidak banyak, apalagi jika dibandingkan dengan kebutuhan hidup abah dan sang istri yang sakit. Penghasilannya hanya mampu membawa mereka bertahan hidup meski banyak kekurangan
Kesetiaan abah, merawat istri yang divonis kanker
Di balik senyum dan keramahan Mbah Loso, tersimpan perjuangan yang tak banyak orang tahu. Beliau telah merawat istrinya yang menderita kanker selama tujuh tahun terakhir. “Setiap hari sebelum berangkat narik becak, Mbah harus ngurus istri dulu, masakin, mandiin, baru pergi kerja,” ujarnya lirih. Meski tubuhnya mulai melemah, tangannya mulai bergetar, dan tenaganya kian menurun, Mbah tetap menjalani semuanya dengan ikhlas dan penuh kesabaran demi sang istri yang dicintainya.
Abah berharap ada keajaiban-Nya untuk kesembuhan sang istri
Setiap subuh, sebelum berangkat bekerja, Mbah Loso menyempatkan diri untuk sholat dan mendoakan kesembuhan istrinya. “Mbah nggak pernah lupa doa, siapa tahu Gusti Allah kasih keajaiban buat istri Mbah,” katanya dengan harapan yang tak pernah padam. Rutinitas ini telah ia jalani bertahun-tahun, dan meski tak mudah, ia tak pernah mengeluh. Definisi romantis engga cuma tentang coklat dan bunga, tapi doa2 yang sengaja dipanjatkan abah khusus untuk istrinya
Dalam sebulan, istrinya harus menjalani terapi sebanyak tiga kali. Biaya pengobatan memang sudah ditanggung oleh BPJS, tetapi untuk transportasi ke rumah sakit, Mbah harus menyediakan sekitar 300 ribu rupiah sekali jalan. Abah gigih untuk mengusahakan yang terbaik untuk pengobatan sang istri. “Mbah nggak mau ngerepotin anak-anak, mereka juga punya keluarganya sendiri” ucapnya pelan. Walau berat, ia tetap berusaha mencukupi kebutuhan tersebut dengan hasil mengayuh becaknya setiap hari.
__________
#TemanBerbagi ternyata ada kisah pilu dibalik tukang becak di kota wisata Yogyakarta.
Mbah salah satu contoh bagi kita untuk terus tetap semangat menjalani hidup walaupun dalam keadaan yang sangat terbatas.
Yuk bantu Abah Loso bisa bawa istrinya berobat rutin dan lanjutkan pengobatan intensif dengan bantuan modal usaha untuk abah! Mbah ingin sekali mempunyai becak motor dan mengobati istrinya yang sakit

Bantu Lansia Tukang Becak Berdaya
terkumpul dari target Rp 50.000.000