Bencana banjir dan longsor yang melanda Sumatra dan Aceh kali ini menjadi salah satu yang paling dahsyat dalam beberapa tahun terakhir. Lebih dari 630 jiwa telah meninggal dunia (2/12/25), sementara ribuan lainnya harus mengungsi meninggalkan rumah dan kampung halaman mereka. Air bah yang datang tiba-tiba menyapu pemukiman, membawa lumpur, batang pohon, dan material lain yang menghancurkan apa pun yang dilewatinya.

Di banyak wilayah, rumah-rumah luluh lantak, jalan terputus, jembatan hilang, dan fasilitas umum rusak parah. Sekolah, posyandu, hingga pusat aktivitas masyarakat tidak lagi berfungsi. Warga yang selamat harus bertahan dengan kondisi serba terbatas, tanpa kepastian kapan mereka bisa kembali pulang. Situasinya semakin berat karena sebagian pengungsi harus berada di tempat darurat yang minim logistik serta dukungan dasar.

Yang juga sangat menyedihkan, masjid-masjid pun ikut rusak dan terendam lumpur. Ada yang dindingnya retak, lantainya penuh lumpur, karpet hanyut, hingga fasilitas wudhu dan listrik tak lagi dapat digunakan. Padahal, selama ini masjid menjadi tempat paling aman, paling nyaman, dan paling pertama dicari warga saat bencana melanda - sebagai tempat berdoa, berlindung, dan mendapatkan ketenangan.

Kini, ketika warga sangat membutuhkan tempat untuk kembali menguatkan hati dan meminta pertolongan, masjid-masjid itu justru tak dapat difungsikan. Kerusakan ini bukan hanya soal bangunan, tetapi juga hilangnya ruang spiritual dan pusat kekuatan masyarakat. Di tengah gelombang duka dan kehilangan, memulihkan masjid berarti memulihkan harapan. Dan itulah yang perlu segera kita ikhtiarkan bersama.

Di tengah kondisi darurat ini, kita tidak bisa tinggal diam. Mari bersama-sama membantu memulihkan kembali masjid-masjid yang rusak agar warga memiliki tempat aman untuk beribadah dan kembali bangkit dari musibah ini. Setiap donasi yang sobat titipkan, insyaaAllah akan menjadi cahaya harapan bagi saudara kita yang sedang berduka.

Klik 'Donasi Sekarang'