
Bangun Masjid Mualaf di Kampung Ojek Termahal
terkumpul dari target Rp 350.000.000
Masjid-masjid megah di kota jumlahnya banyak. Tapi coba perhatikan, berapa yang benar-benar ramai dengan jamaah? Bisa dihitung jari. Sedih ya, melihat masjid besar dan indah tapi sepi. Sementara di pelosok sana, ada banyak saudara kita yang justru merindukan hadirnya masjid.
Salah satunya di Kampung Baru, Seko, Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Di kampung yang mayoritas nonmuslim ini, ada sekitar 30 mualaf yang baru belajar Islam. Setiap tahun, selalu ada tambahan 2-3 orang yang masuk Islam. Tapi sayangnya, di sana cuma ada satu masjid kayu, kecil dan sudah sangat lapuk.

“Karena berdinding papan, kalau hujan airnya masuk ke dalam. Kalau angin kencang, masjidnya sampai bergoyang,” cerita Pak Imam.

Masjid itu bernama At-Tauhid, dan hanya itulah satu-satunya tempat mereka salat, mengaji, dan memperteguh keimanan. Walau kadang khawatir masjidnya roboh, jamaah tetap datang, karena masjid terdekat lainnya berjarak 4 kilometer dari kampung.

Jarak 4 kilometer ini jangan dibayangkan seperti kita di kota. Di Seko–yang sempat viral dengan ojek termahal di dunia–ratusan meter pun jadi perjuangan keras. Akses jalan tanah merah, bebatuan, kontur naik-turun, adalah ujian sehari-hari mereka.

Apalagi di musim hujan, perjuangan itu naik berkali lipat. Tim Masjid Nusantara yang datang ke sana mengamini bahwa kebutuhan masjid di Kampung Baru sangat urgent.

Sobat Masjid, para mualaf di Kampung Baru ini butuh masjid yang kokoh untuk menguatkan langkah mereka dalam Islam.
Perjalanan mereka baru dimulai, dan insyaAllah akan mereka teruskan ke anak cucu mereka nanti. Semoga lewat tangan kita, Allah hadirkan rezeki terbaik untuk mereka.
Yuk bantu bangun Masjid At-Tauhid, tempat belajar, beribadah, dan kembali mengenal fitrah sejati mereka: Islam.
Bangun Masjid Mualaf di Kampung Ojek Termahal
terkumpul dari target Rp 350.000.000
