
Kerupuk dan Doa Seorang Tunanetra
terkumpul dari target Rp 60.000.000
Setiap pagi, saat embun masih menempel di ujung daun dan suara ayam berkokok belum sepenuhnya hilang, Bapak Aep sudah bersiap. Dengan tongkat putih di tangan kanan dan Kantong plastik besar berisi kerupuk digendong di pundak kirinya, ia melangkah perlahan menyusuri gang-gang kecil yang telah ia hafal hanya dari ingatan dan naluri.

Bapak Aep adalah seorang tunanetra. Meski dunia telah lama gelap baginya, ia tak membiarkan hal itu memadamkan cahaya semangat dalam hatinya. Ia berkeliling kampung, menawarkan kerupuk dari rumah ke rumah. Suaranya pelan namun jelas, penuh sopan santun, “Kerupuk… kerupuknya, Bu…”

Warga kampung mengenal Bapak Aep bukan hanya karena dagangannya yang gurih dan renyah, tapi juga karena ketekunan dan kerendahan hatinya. Ia tak pernah meminta belas kasihan. Ia hanya ingin bekerja, berdiri di atas kemampuannya sendiri, dan menghidupi dirinya dengan cara yang jujur.
Anak-anak sering menghampirinya untuk membeli camilan sepulang sekolah. Para ibu menyambutnya dengan ramah, menyelipkan senyum dan doa dalam setiap transaksi kecil yang terjadi di depan rumah. “Pak Aep, seperti biasa ya, yang pedas satu, yang manis satu.”
Ia tak pernah bisa melihat wajah mereka, tapi ia bisa merasakan ketulusan itu. Dan itu sudah cukup.

Kadang ia tersandung batu, salah belok satu-dua langkah, tapi ia tak pernah menyerah. Jalan yang ia lalui bukan hanya jalan kampung—itu adalah jalan perjuangan. Jalan kehormatan. Jalan seorang laki-laki yang meski tak bisa melihat dunia, tetap mampu memberi cahaya bagi Dirinya.

Pengshasilan nya setiap hari hanyalah 15-30 ribu tak patah semangat meski penghasilan nya hanya cukup ia untuknya sendiri.
Dulu sebelum berjualan krupuk bapak aep membuka jasa pijat, namun seiring nya waktu berjalan, jasa pijat nya sepi tapi tak pantak menyerah, sehingga ia memilih berjualan krupuk.

Harapan nya kini ingin sekali membuka jasa pijat lagi tapi apalah daya tak ada yang mempromosikan jasa pijat nya.
Disclaimer: dana yang terkumpul akan di gunakan oleh Pak Aep untuk kebutuhan sehari-hari,modal usaha,dan untuk mendukung penerima manfaat lainya di bawah naungan YAYASAN LENTERA PIJAR KEBAIKAN.
Kerupuk dan Doa Seorang Tunanetra
terkumpul dari target Rp 60.000.000
