
Langkah Tua Selembar Tisu Dan Segenggam Harapan
terkumpul dari target Rp 60.000.000
Di sudut kota yang sibuk, di antara lalu-lalang kendaraan dan hiruk-pikuk manusia, ada sosok renta yang tak pernah absen menapaki trotoar setiap pagi. Dialah Abah Oo, pria berusia 78 tahun yang masih setia menjajakan tisu dari satu lampu merah ke lampu merah lain. Tubuhnya ringkih, jalannya pelan, tapi wajahnya penuh ketabahan.

Setiap hari, Abah Oo memanggul tas kumal berisi tisu-tisu kecil yang dibungkus rapi. Tak banyak yang memperhatikannya. Ia tahu dirinya bukan pemandangan yang dicari di tengah keramaian kota. Tapi ia tetap melangkah, menyusuri aspal panas tanpa mengeluh.
“Seribu aja, Nak. Buat makan Abah hari ini,” ucapnya pelan setiap kali menyodorkan tisu ke jendela mobil atau ke orang yang sedang duduk di halte.

Tak semua menjawab. Banyak yang pura-pura tak dengar. Tapi Abah Oo tak marah. Ia paham dunia sudah berubah. Yang penting ia tetap berusaha, tetap bergerak, dan tidak bergantung pada belas kasihan.
Dulu, Abah Oo berjualan mainan . Tapi usia tak bisa di lawan dan juga dengan penghasilan yang sehari hanya 15-20 ribu ia tak memiliki lagi modal untuk kembali berjualan mainan

Pelanggan makin sedikit, tubuh makin melemah. Setelah istri dan sahabat-sahabat sebayanya tiada, satu-satunya teman setia adalah langkah kaki dan tisu-tisu dagangannya.
“Abah nggak butuh dikasihani,” katanya suatu kali pada seorang pemuda yang memberinya uang tanpa mengambil tisu. “Abah cuma pengen kerja selagi bisa.”

Di balik keriput dan suara seraknya, ada semangat yang tak lekang oleh waktu. Abah Oo bukan hanya menjual tisu. Ia sedang menjual harapan bahwa hidup masih bisa dijalani dengan martabat, meski usia hampir menutup hari.

Setiap sore, ketika matahari mulai condong ke barat, Abah Oo kembali pulang. Langkahnya lebih pelan, tapi hatinya tenang. Sebab hari ini, seperti hari-hari sebelumnya, ia tetap berdiri dan berjalan.
Saat di tanya abah ingin di bantuan seperti apa abah hanya ingin punya modal, dan juga abah ingin sekali membenarkan makam istrinya.
Disclaimer: dana yang terkumpul akan di gunakan oleh Abah Oo Suharsono untuk kebutuhan sehari-hari,modal usaha,dan untuk mendukung penerima manfaat lainya di bawah naungan YAYASAN LENTERA PIJAR KEBAIKAN.
Langkah Tua Selembar Tisu Dan Segenggam Harapan
terkumpul dari target Rp 60.000.000
