
Terik Matahari Tidak Membatasi Aktivitas Abah Ajo
terkumpul dari target Rp 60.000.000
Matahari siang membakar kulit keriput Ajo Warsa. Usia 79 tahun tak mampu menghalangi langkahnya berjualan gorengan. Di tangannya yang gemetar, ia menenteng keranjang berisi pisang goreng dan bakwan.
Keringat membasahi wajahnya yang sudah penuh keriput, Terik matahari terasa menyengat, menambah beban hidupnya yang berat.
Setiap Hari Abah Ajo berkeliling kampung untuk menjual gorengannya, berbekal kegigihan abah Ajo yakin bahwa rezeki masih harus tetap di kejar,
dan abah Ajo setiap hari berangkat pagi hingga petang, ia hanya mampu menghasilkan dua puluh hingga tiga puluh lima ribu rupiah. Uang yang tak seberapa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang serba kekurangan.
Langkah kakinya terasa berat, lututnya sering nyeri. Namun, ia tetap tegar. Ia harus berjualan, untuk bertahan hidup. Ia menjajakan dagangannya dari satu tempat ke tempat lain, menawarkan gorengannya, Kadang, ia mendapat pembeli, kadang ia hanya duduk di tempat teduh , menunggu pembeli yang mungkin tak akan datang.
Kesendirian menyelimuti hidupnya. Anak-anaknya telah berkeluarga dan hidup jauh darinya. Ia tinggal berdua dengan istrinya di rumah kecil yang reyot .
namun semangatnya untuk tetap hidup masih menyala, meski hanya sekadar untuk sesuap nasi. abah Ajo Warsa, seorang kakek tua tetap tegar menjalani hari-hari yang berat di bawah terik matahari yang tak kenal ampun.
Orang baik, maukah kalian membantu meringankan beban yang ada di pundak nya? Sekecil apapun bantuan dari kalian akan sangat berarti bagi Abah ajo warsa.
Disclaimer: Dana yang terkumpul akan di gunakan untuk menenuhi kebutuhan Abah ajo warsa,modal usaha dan juga untuk mendukung penerimaa manfaat lainya di bawah naungan YAYASAN LENTERA PIJAR KEBAIKAN.

Terik Matahari Tidak Membatasi Aktivitas Abah Ajo
terkumpul dari target Rp 60.000.000