
Usia Hampir Satu Abad Abah Masih Semangat Berjualan
terkumpul dari target Rp 60.000.000
Di usia yang sudah menginjak 95 tahun, kakek abas masih setia melangkahkan kaki menyusuri gang-gang sempit dan jalanan kampung. Dahulu, selama puluhan tahun, beliau dikenal sebagai penjual gorengan keliling. Setiap pagi, tangannya yang keriput sibuk menggoreng tempe, tahu, pisang, hingga bakwan, lalu menaruhnya ke dalam baskom besar yang ditentengnya sambil memikul harapan di pundaknya.
Waktu berjalan, usia menua, dan tenaganya mulai terkikis pelan-pelan. Menggoreng yang dulunya mudah, kini menjadi berat. Asap kompor sering membuat dadanya sesak, minyak goreng yang setiap tahun naik harganya dan tangannya mulai gemetar saat mengangkat wajan. Akhirnya, dengan berat hati, kakek Abas berhenti membuat gorengan. Tapi berhenti bekerja? Tidak. Kakek memilih untuk tetap berjualan, kali ini beralih ke sayuran segar.
Setiap pagi sebelum matahari tinggi, ia sudah berada di pasar memilih sayur satu per satu—kangkung, bayam, labu, kacang panjang, dan tomat. Semua dipilih dengan cermat, karena ia paham betul, pembeli di kampungnya percaya pada pilihannya. terkadang jika ia tidak memiliki modal ia hanya bisa mengambil dulu sayuran di pasar karena ia tidak bisa berhenti untuk berjualan,karna untuk membayar kontrakan dan makan sehari harinya dengan sang istri, Sayur-sayur itu lalu ditata rapi di atas keranjang anyaman yang ia bawa menggunakan gerobak kecil. Dengan langkah pelan, ia mulai berkeliling dari satu rumah ke rumah lain, menyapa ibu-ibu yang sudah mengenalnya sejak lama.
Kakek Abas bukan hanya penjual sayur, ia adalah pengingat akan semangat yang tak pernah padam. Di usia hampir satu abad, ia tetap tersenyum, tetap ramah, dan tetap bekerja keras. Bagi kakek, hidup bukan tentang menyerah pada usia, melainkan tentang terus bergerak selama masih diberi nafas.
tak jarang rasa sakit kaki yang terus menyerang nya,namun ia tak pernah menyerah.
Saat ditanya kenapa masih terus berjualan, kakek hanya tersenyum dan menjawab,
“Kalau saya diam saja, badan malah sakit. Tapi kalau saya jalan, saya merasa hidup.”
Langkahnya mungkin sudah tak secepat dulu, tapi semangatnya jauh melampaui banyak orang muda. Kakek Sarmili adalah gambaran nyata dari ketulusan, kerja keras, dan keteguhan hati yang tak lekang oleh waktu.
kini harapan kakek abas hanya ingin memiliki modal usaha untuk ia berjualan di rumah karna ia mungkin sudah tak kuat di karnakan usianya yang hampir 100 tahun dan ia ingin menghabiskan waktu nya bersama sang istri tercinyanya.
Orang baik maukah kalian membantu meringankan beban yang di pinggul Kakek abas? Sekecil apapun bantuan dari kalian akan sangat berarti untuk Kakek abas
Disclaimer: dana yang terkumpul akan di gunakan oleh Kakek abas untuk kebutuhan sehari-hari,modal usaha,dan untuk mendukung penerima manfaat lainya di bawah naungan YAYASAN LENTERA PIJAR KEBAIKAN.

Usia Hampir Satu Abad Abah Masih Semangat Berjualan
terkumpul dari target Rp 60.000.000