Sharing Happiness
  • Donasi
  • Zakat
    • Zakat Penghasilan
    • Zakat Perdagangan
    • Zakat Emas
    • Zakat Simpanan
  • Infaq
  • Wakaf
Masuk atau Daftar
Pemberitahuan
  • Lihat semua
  • Lihat Semuanya
  • Lihat semua
Home
Donasi
Zakat
Infaq
Wakaf
Masuk
Pusat Bantuan
Tentang Kami
Lansia Berjuang Demi Uang 15 Ribu Rupiah - 21338

Lansia Berjuang Demi Uang 15 Ribu Rupiah

Rp 0
terkumpul dari target Rp 60.000.000
0% tercapai 68 hari lagi
Lentera Pijar Kebaikan
 Share DONASI
Bantu sebarkan via :
SHARES
  • Detail
  • Info Terbaru
  • Donatur
  • Fundraiser

Di sudut kota yang hiruk pikuk dengan deru kendaraan dan langkah-langkah manusia yang tergesa-gesa,

ada satu sosok yang berjalan perlahan namun pasti. Seorang kakek renta dengan tubuh yang mulai

membungkuk, mengenakan topi lusuh dan baju yang pudar warnanya karena waktu dan peluh. Di

tangannya, sebuah karung goni besar tergantung di pundak, penuh dengan barang-barang bekas, botol

plastik, kardus, dan kaleng-kaleng kosong yang ia pungut dari jalanan, tempat sampah, dan gang-gang

sempit kota.



Namanya Abah Aan. Usianya telah melampaui enam puluh lima tahun. Setiap hari, sejak matahari baru

saja menggeliat dari balik peraduannya, Abah Aan sudah mulai melangkah. Ia berangkat tanpa banyak

suara dari rumah petak kecil di pinggiran kota, tempat ia tinggal bersama sang istri yang sakit lambung

dan anak-anaknya pergi merantau, sebagian bahkan tak lagi bisa dihubungi.



Dengan tongkat kayu di satu tangan dan karung di tangan lainnya, ia menyusuri trotoar dan lorong,

memeriksa setiap sudut kota yang mungkin menyimpan "emas" untuknya—bukan emas dalam arti

harfiah, melainkan barang rongsokan yang bisa ia jual ke pengepul dengan harga yang tak seberapa.

Kardus dihargai Rp2.000 per kilo, botol plastik hanya beberapa ratus perak, dan kaleng bekas lebih

murah lagi. Namun itulah yang menjadi sumber penghidupannya.



Setiap harinya, penghasilannya tak pernah lebih dari Rp10.000 hingga Rp15.000. Jumlah yang bahkan

tidak cukup untuk membeli makanan layak atau membayar obat-obatan untuk rematik yang sering

menyerang lututnya. Namun ia tak pernah mengeluh. "Rezeki itu bukan soal besar atau kecilnya,"

ujarnya suatu hari, "tapi soal bersyukur dan tetap mau berusaha."



Abah Aan punya prinsip yang tak pernah ia tinggalkan: selama tubuhnya masih bisa bergerak, ia akan

terus bekerja, tak ingin menjadi beban bagi siapa pun. Kadang, ia menyisihkan seribu atau dua ribu

rupiah dari hasil rongsokannya untuk membeli nasi bungkus kecil dan segelas teh hangat dari warung

kaki lima. Itu sudah cukup baginya. "Asal bisa makan, bisa tidur, itu sudah nikmat," katanya dengan

senyum tulus.


Meski hidupnya sederhana dan penghasilannya sangat kecil, ada kebesaran jiwa dalam diri Abah Aan

yang tak bisa diukur dengan uang. Di sekitar tempat tinggalnya, ia dikenal sebagai orang yang ringan

tangan. Sering membantu sesama tetangga dan di suruh apapun dia akan mau.


Hari-hari Abah Aan adalah cermin dari ketabahan dan keikhlasan. Ia bukan tokoh besar, bukan pula

pahlawan yang namanya tercatat di buku sejarah. Tapi ia adalah sosok nyata yang mengajarkan makna

kehidupan—tentang ketekunan, kesederhanaan, dan kekuatan hati yang tak lekang oleh waktu.


Langkahnya mungkin lambat, tapi semangatnya tak pernah padam. Ia percaya bahwa selama matahari

masih terbit dan malam masih datang, selalu ada harapan yang bisa digenggam—meski hanya dengan

tangan yang renta dan karung di pundak.


Abah Aan yang Sejak ber umur 12 tahun Putus Sekolah Karena ia Harus mencari uang Dengan

mengangkut bebatuan di pinggir sungai.


kini harapan abah hanya ingin Mempunyai Roda Agar ia mencari rongsokan tidak jalan kaki dan untuk

membahagiakan istrinya.


Teman Berbagi, maukah kalian membantu meringankan beban yang di pinggul abah Aan? Sekecil apapun

bantuan dari kalian akan sangat berarti untuk Abah Aan .


Disclaimer: dana yang terkumpul akan di gunakan oleh abah Aan untuk kebutuhan sehari-hari,modal

usaha,dan untuk mendukung penerima manfaat lainya di bawah naungan YAYASAN LENTERA PIJAR

KEBAIKAN





Disclaimer : SharingHappiness.org tidak mewakili dan tidak bertanggung jawab atas segala bentuk informasi pada halaman campaign ini, karena informasi di atas sepenuhnya milik campaigner (penggalang dana).
Campaign ini belum memiliki info terbaru
Campaign ini belum memiliki Donatur

DONASI SEKARANG
Galang Dana sebagai Fundraiser

Jadi Fundraiser

Lansia Berjuang Demi Uang 15 Ribu Rupiah

Kp. Astaraja Rt 003/005, Desa Margahurip, Kec. Banjaran
Lentera Pijar Kebaikan
Rp 0
terkumpul dari target Rp 60.000.000
0% tercapai 68 hari lagi
Bantu sebarkan via :
SHARES
Bantu campaign ini dengan menjadi Fundraiser
Jadi Fundraiser
Campaign ini mencurigakan? Laporkan
Mau galang dana online seperti ini? Gratis!
Embed Code
<iframe src="https://api.sharinghappiness.org/embed/lpkbantuabahaan" frameborder="0" width="100%" height="300"> </iframe>

Selamat campaignmu sudah live dan siap menerima donasi

Ajak teman dan keluarga untuk berdonasi dengan membagikan link dibawah ini

Copy

atau share via

facebook whatsapp

SharingHappiness.org

  • Syarat & Ketentuan
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Tim Kami

Donasi

  • Cara Donasi
  • FAQ

Program

  • Galang Dana
  • Campaign
  • Zakat

Yayasan Berbagi Bahagia

Jl. Jati Indah V No. 5 RT 10 RW 11
Kel. Gumuruh, Kec. Batununggal,
Kota Bandung, Jawa Barat 40275

SH Logo
© 2015-2025, Sharing Happiness All Reserved