Nek Imih (66 th) bekerja sebagai buruh kebun teh, dengan upah harian Rp30.000 (tiga puluh ribu rupiah). Upahnya yang harusnya dibayar setiap bulan, sering datang terlambat. Maka dari itu Nek Imih menanam beragam tanaman di depan rumah. Hasilnya digunakan untuk kebutuhan harian, atau jika ada hasil berlebih maka bisa dijual ke tetangga untuk tambahan penghasilan.

Nek Imih membesarkan Deva cucunya sejak masih kecil, karena itulah Deva (11 th) pun memanggilnya Mamah. Di tengah beban berat untuk bertahan hidup, Nek Imih bertekad agar Deva bisa sekolah ke jenjang lebih tinggi. Ia pun memastikan agar Deva mendapat pelajaran agama dari Pak Ustaz di masjid dekat rumah.

Di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang memaksa anak-anak untuk belajar di rumah, Nek Imih punya tantangan tambahan untuk memotivasi Deva belajar setiap harinya. Program Paket Harapan Yatim & Dhuafa dari Yayasan Harapan Amal Mulia, menjadi upaya untuk membantu anak-anak usia seperti Deva agar tetap semangat sekolah.

Paket Harapan Yatim Dhuafa ini berisi peralatan sekolah dan penunjang belajar lainnya. Harapannya, paket ini bisa menjadi penyemangat banyak anak yatim dan dhuafa untuk semangat belajar. Hingga kelak, mereka akan kembali terbiasa dengan rutinitas di kelas.

Semoga semua keadaan segera membaik, semoga setiap harapan untuk masa depan yang lebih baik senantiasa terjaga.

Ayo Sahabat, ikut patungan penunjang belajar bagi anak-anak yatim dhuafa, dengan cara:

1. Klik tombol "DONASI SEKARANG"
2. Masukkan nominal donasi dan metode pembayaran pilihan Anda
3. Dapatkan cerita dan perkembangan program melalui email 
4. Ikuti update aktivitas yatim dan dhuafa binaan Harapan Amal Mulia melalui akun Instagram: @harapanamalmulia

Disclaimer: Donasi Paket Harapan Yatim dan Dhuafa ini akan disebar ke berbagai anak-anak Yatim dan Dhuafa yang membutuhkan di seluruh penjuru nusantara melalui Yayasan Harapan Amal Mulia.