Di usianya yang baru 14 tahun, Rani telah menanggung beban yang seharusnya belum menjadi tanggung jawabnya. Ia adalah seorang gadis muda yang begitu tangguh dan penuh cinta untuk keluarganya. Rani kini menjadi tulang punggung bagi ayah, ibu, dan adik-adiknya. Ayahnya, yang mengalami stroke, tak lagi mampu bekerja, sementara ibunya juga menderita penyakit kelenjar di punggung yang membuatnya sulit beraktivitas. Kondisi ini memaksa Rani untuk melangkah ke depan, memikul tanggung jawab besar di usia belia.

Setiap hari, sepulang sekolah, Rani menjajakan peyek hasil tangannya sendiri di sekitaran supermarket. Dengan penuh harap, ia menunggu dagangannya laku satu per satu.

 “Kadang cuma dapat 40 ribu rupiah, itu pun harus dipakai lagi buat beli bahan peyek besok,” Ucap Rani

Meski penghasilannya tak seberapa, Rani tidak pernah mengeluh. Ia bekerja keras demi mencukupi kebutuhan hidup ayah, ibu, dan adik-adiknya.

Bahkan untuk makan sehari-hari, Rani dan keluarganya hanya mampu membeli satu bungkus nasi goreng yang harus dibagi untuk berlima. “Kami cuma makan satu bungkus nasi goreng untuk berlima, ya… yang penting bisa makan,” ucap Rani,

Dari setiap rupiah yang diperolehnya, Rani selalu berusaha menyisihkan sedikit untuk ditabung. “Aku nabung buat sekolah dan biar nanti bisa beli sepeda buat adik, biar dia nggak perlu jalan jauh ke sekolah,” Ucap Rani



Teman-teman, mari kita bantu Rani! Sedikit dukungan dari kita bisa meringankan bebannya dan membantu mewujudkan impian kecilnya yang penuh makna