"Rambut Diza kenapa rontok, Mah? Diza mau rambut cantik lagi..."Tangis Diza pecah saat melihat helai-helai rambutnya rontok karena kemoterapi. Diza Salbia Wahyudi, seorang anak yatim berusia 10 tahun, kini tengah berjuang melawan monster ganas bernama Kanker Leukimia Akut (ALL).

Awalnya, demam Diza disangka hanya demam biasa. Tapi hari demi hari suhu tubuhnya tak juga turun. Setelah dirujuk ke rumah sakit dan menjalani serangkaian tes, hati sang ibu runtuh ketika dokter menyampaikan kabar memilukan Diza menderita Kanker Leukimia Akut.

“Saya sempat tak percaya… Dunia rasanya runtuh. Tapi saya harus kuat demi Diza,” ucap sang ibu sambil menahan air mata.

Diza terlahir kembar dan dibesarkan oleh ibu tunggal. Ayahnya telah tiada, dan sang ibu kini bekerja sebagai buruh cuci harian dengan penghasilan yang sangat terbatas. Di tengah kesulitan ekonomi, sang ibu terus berjuang demi kesembuhan Diza. Namun, biaya pengobatan kanker tidaklah kecil. Diza harus menjalani kemoterapi hingga 3–4 kali dalam seminggu, yang membuat tubuh kecilnya lemah, mual, sering demam, bahkan kehilangan rambutnya.

"Saya ingin menyerah... Tapi saya tidak siap kehilangan anak saya."

Setiap kali kemoterapi, Diza harus menahan perihnya ditusuk jarum berkali-kali. Efek sampingnya sangat menyiksa. Namun di tengah penderitaannya, Diza tetap ingin sembuh. Ia ingin bermain lagi, tertawa bersama saudara kembarnya, dan punya rambut cantik seperti dulu.

Sayangnya, sebagian besar pengobatan Diza tidak ditanggung oleh BPJS, dan biaya terus membengkak dari hari ke hari.

Melalui campaign ini, ibu Diza berharap ada banyak hati baik yang bersedia membantu meringankan beban mereka. Setiap donasi dari kamu adalah harapan baru bagi Diza. Harapan untuk sembuh, untuk kembali ceria, dan hidup seperti anak-anak lainnya.