Bangun Pesantren Yatim Dhuafa di Cianjur
terkumpul dari target Rp 200.000.000
“Sekuat tenaga Ustaz Jejen membangun pesantren yatim dhuafa. Tapi kali ini ia kebingungan bagaimana harus mempertahankannya”
Di usia yang sudah sepuh, Ustadz Jejen (70 thn) dan sang istri belum bisa hidup tenang. Pasalnya, Pesantren Bojongmenteng yang mereka dirikan empat puluh lima tahun lalu sudah lapuk dan hampir roboh.
Ustadz dan istri mengkhawatirkan nasib para santri.
Saat ini ada 70 santri yatim dhuafa yang mengaji di pesantren yang terletak di Kampung Bojongmenteng, Desa Mentengsari, Kec. Cikalongkulon, Cianjur itu.
Bangunan pesantren tersebut masih semi permanen.
Bisa dllihat, dinding bilik pesantren sudah banyak berlubang. Kayu lantai panggungnya juga sudah tua dan lapuk, sangat mengkhawatirkan mengingat banyak santri yang beraktivitas di sana.
Kondisi pesantren yang nyaris roboh ini lebih mengkhawatirkan saat musim hujan tiba. Karena atapnya bocor, santri sering kali kehujanan saat belajar. Air juga membuat fasilitas belajar seperti papan tulis menjadi basah, hingga akhirnya tidak bisa digunakan.
Sahabat, Ustadz Jejen sebagai pendiri pesantren bukan berasal dari keluarga berada. Ia banting tulang menjadi petani untuk menafkahi keluarga.
Hebatnya, meski dihimpit berbagai kebutuhan, Ustadz Jejen dan istri mengajar serta mengurus pesantren dengan sukarela. Mereka tidak membebankan iuran belajar kepada para santri. Alhamdulillah, kebaikan Ustadz Jejen tersebut disambut baik oleh warga. Mereka berbondong-bondong membantu mengumpulkan biaya renovasi pesantren.
Namun setelah bertahun-tahun, dana yang warga kumpulkan masih saja belum cukup. Renovasi pesantren pun terus tertunda.
Renovasi Pesantren Tak Bisa Ditunda Lagi!
Ayo bantu wujudkan Pesantren Bojong Menteng dengan ikut patungan bersama.
Raih pahala amal jariyah dengan ikut gerakan kebaikan ini!
Klik "DONASI SEKARANG" dan berikan donasi terbaikmu!
Bangun Pesantren Yatim Dhuafa di Cianjur
terkumpul dari target Rp 200.000.000