Kehidupannya yang awalnya indah, karena pernikahan ditopang bersama, seketika berubah drastis ketika suami Bu Yani meninggal dunia sebab sakit asma pada tahun 2017. Anaknya kala itu bahkan baru berumur 6 bulan.

"Sejak saat itu, saya harus berjuang sendirian besarkan anak saya dengan kondisi begini," ucap Bu Yani, sambil memegangi wajahnya..

Hidup Bu Yani diwarnai oleh ujian yang begitu berat ditambah adanya penyakit tumor ganas yang menjalar di wajahnya dan membuat wajahnya hancur. Bentuk wajah Bu Yani tak karuan dan renggut salah satu matanya. Bu Yani yang jualan mainan pun tak sering dibeli, orang akan terkejut bahkan takut kala pertama kali melihatnya.

Penyakit Bu Yani semakin parah setiap tahunnya. Namun, Bu Yani memaksakan diri untuk bertahan. "Saya terpaksa menahan rasa sakit tumor ini agar bisa terus mencari nafkah. Nanti kalau ga jualan anak saya bagaimana," tambahnya.

"Saya jualan mainan anak untuk bisa hidup. Penghasilan terbesar dalam sehari mungkin hanya 25 ribu rupiah. Ini memang tak seberapa, tapi saya terus berjuang," ungkap Bu Yani dengan tulus.

Bu Yani ingin sekali berobat, namun biaya untuk pengobatan dan kebutuhan sehari-hari tak selalu cukup. Keterbatasan ini membuatnya terjebak dengan keadaan, karena untuk mendapat pengobatan, ia harus pikirkan bagaimana anaknya bisa makan.

Dengan rasa harap yang masih menyala di hatinya, Bu Yani memohon, "Saya berharap bisa sembuh. Saya mau sembuh demi anak saya. Anak saya masih kecil butuh ibunya.."

#OrangBaik, Bu Yani membutuhkan kita. Bantu Bu Yani cangkok hati agar kondisi wajah dan kehidupannya lebih baik dengan cara:

1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”

2. Masukkan nominal donasi

3. Pilih metode pembayaran GO-PAY, Jenius Pay, LinkAja, DANA, Mandiri Virtual Account, BCA Virtual Account, atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no. rekening yang tertera.