
Kasih Sayang Anak Keterbelakangan Mental Rawat Ayahnya
terkumpul dari target Rp 35.000.000
Pak Dayat, seorang lansia dengan keterbelakangan mental, tinggal bersama ayahnya, Abah Kandi. Meskipun usianya sudah lanjut, Abah Kandi masih kuat beraktivitas sehari-hari. Di antara anak-anaknya, Pak Dayat adalah satu-satunya yang merawat dan menjaga Abah Kandi. Meskipun mengalami keterbelakangan mental, Pak Dayat tetap bekerja keras untuk mencari nafkah.
Pak Dayat bekerja di tempat pengolahan sereh wangi, mengurus sereh dari panen hingga menjadi minyak atau sabun. Meskipun pekerjaannya berat dan digaji rendah, Pak Dayat tetap bertahan. Pendapatan yang seadanya membuatnya dan Abah Kandi harus berhemat dalam makanan, sering kali hanya makan secukupnya atau bahkan hanya nasi dengan garam atau nasi dengan daun singkong.
Selain kesulitan ekonomi, Pak Dayat juga sering menjadi bahan lelucon di tempat kerjanya, bahkan pernah diledek sampai menangis. Keterbelakangan mental ini telah ada sejak usia 20 tahun setelah ia sakit selama 40 hari. Ayahnya, Abah Kandi, hanya bisa berdoa untuk perlindungan anaknya.
Namun, kehidupan mereka tidak mudah. Rumah mereka usang dan bocor ketika hujan tiba, dan tidak memiliki kamar mandi. Pak Dayat sering terluka karena kecelakaan di rumah yang gelap. Dia berharap bisa memperbaiki rumahnya dan memiliki makanan yang cukup setiap hari. Meskipun demikian, ia tidak pernah mendapat bantuan sosial karena dokumen resminya tidak lengkap. Dengan segala kesulitan yang dihadapinya, Pak Dayat tetap berdoa dan berharap bisa memiliki kehidupan yang lebih baik untuk dirinya dan Abah Kandi.
Berikan kado terindah untuk mereka dengan:
- Klik tombol “DONASI SEKARANG”;
- Masukkan nominal donasi;
- Pilih metode pembayaran GoPay atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no. rekening yang tertera;
- Dapatkan laporan melalui email.

Kasih Sayang Anak Keterbelakangan Mental Rawat Ayahnya
terkumpul dari target Rp 35.000.000