
Sendiri Urus Anak dan TPQ Ustadz Ini Tak Pernah Lelah
terkumpul dari target Rp 70.000.000
Setiap hari, Ustadz Abdul mengantar paket demi paket dengan motor tuanya. Tapi pekerjaan itu bukan sekadar mencari nafkah. Itu adalah cara satu-satunya untuk menyambung hidupnya bersama sang anak—dan untuk mempertahankan TPQ kecil yang dulu dirintis bersama istrinya. Tiga bulan lalu, di malam takbiran, sang istri tercinta dipanggil Allah karena komplikasi penyakit. Idul Fitri yang seharusnya penuh kebahagiaan berubah menjadi malam paling sunyi dalam hidupnya. Sejak saat itu, Ustadz Abdul menjalani hari-harinya sendiri. Tinggal berdua saja bersama anak semata wayangnya yang kini menjadi piatu. Tak ada lagi yang menunggu di rumah. Tak ada yang menjaga anaknya saat ia bekerja. Maka sang anak ikut, duduk di depan motor, menjadi saksi setiap tetes keringat ayahnya.
Meski duka menyelimuti, Ustadz Abdul tidak pernah menyerah. Siang hari ia bekerja sebagai kurir, dan malam harinya ia tetap mengajar mengaji anak-anak kampung. TPQ Bustanul Ulum yang dulu ia bangun bersama sang istri kini menjadi satu-satunya warisan yang ia jaga dengan sepenuh hati. Tapi kondisinya jauh dari layak. Tempat mengaji hanya ruang pinjaman rumah warga, tanpa meja, tanpa pencahayaan yang cukup. Anak-anak duduk di tikar lusuh, mengaji dalam hening. Bahkan untuk membeli Iqra dan alat tulis saja, Ustadz Abdul harus menyisihkan dari penghasilannya yang sangat terbatas—hanya Rp1,5 juta sampai 2 juta rupiah per bulan. Padahal kebutuhan TPQ dan rumah tangganya bisa mencapai Rp5 juta setiap bulan.
Namun di tengah beratnya hidup, Ustadz Abdul tetap tersenyum. Ia tidak pernah meminta. Ia hanya ingin anak-anak tetap bisa mengaji, dan anaknya tetap bisa sekolah serta tumbuh dengan kasih sayang. Dalam hatinya, ia terus berdoa agar Allah menguatkan langkahnya. Ia tahu, tak banyak yang ia punya. Tapi selama ia masih bisa berdiri, ia ingin terus jadi cahaya bagi anak-anak desanya, dan pelindung bagi anaknya yang tersisa.
Hari ini, kita bisa bantu ringankan beban di pundaknya. Kita bisa bantu Ustadz Abdul menjaga TPQ ini tetap hidup, dan memastikan anak-anak di desanya tetap bisa membaca Al-Qur’an. Kita juga bisa bantu memenuhi kebutuhan dasar untuk anaknya yang kini kehilangan ibu dan bertumpu penuh pada seorang ayah yang luar biasa. Sedekahmu hari ini bukan hanya membantu operasional TPQ—tapi juga jadi pelipur duka bagi seorang ayah yang berjuang seorang diri.
Mari bantu Ustadz Abdul. Agar ia tetap kuat, tetap berdiri, dan tetap jadi penerang untuk banyak anak yang menggantungkan harap padanya.


Sendiri Urus Anak dan TPQ Ustadz Ini Tak Pernah Lelah
terkumpul dari target Rp 70.000.000