
Bantu Perjuangan Pak Oman Selamatkan Bu Ai Dari Infeksi
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Di sebuah rumah kecil di pelosok desa, Pak Oman (52 tahun) menjalani hari-harinya dengan penuh perjuangan dan kecemasan. Ia bukan hanya berjuang untuk hidupnya sendiri, tapi untuk menyelamatkan orang yang ia hormati yaitu ibu mertuanya, Bu Ai (66 tahun) yang kini tak bisa lagi berdiri atau berjalan akibat luka parah di kedua kakinya.
Luka kecil di kaki Bu Ai yang awalnya dianggap sepele berubah menjadi ancaman besar. Bermula dari tertusuk batang padi saat panen, kini kakinya membengkak parah, menghitam, dan menyebabkan nyeri yang luar biasa.
Awalnya hanya satu kaki, lalu menjalar ke kedua kaki hingga Bu Ai sama sekali tak bisa berdiri. Untuk sekadar berpindah tempat pun, ia harus mengesot perlahan di lantai atau digendong oleh menantunya.
"Dulu waktu ibu masih sehat, beliau sangat baik. menganggap saya kayak anak sendiri. Sekarang beliau sakit, saya nggak bisa tinggal diam. Ini waktunya saya balas semua kebaikan beliau.”
Ucap Pak Oman.
Istri Pak Oman, satu-satunya anak Bu Ai, harus bekerja jauh di luar kota sebagai asisten rumah tangga. Maka Pak Omanlah yang setiap hari merawat mertuanya sendirian. Ia menyuapi, membersihkan luka, mengganti perban seadanya, bahkan menggendong Bu Ai jika harus berpindah tempat.
Tapi untuk memandikan Bu Ai, Pak Oman selalu meminta bantuan tetangganya yang perempuan. Bukan karena tak mau, tapi karena ia sangat menjaga sopan santun dan menghormati mertuanya seperti ibunya sendiri.
Setiap pagi, Pak Oman tetap berjualan jajanan keliling seperti jagung kelapa dan surandil. Tapi hasilnya hanya sekitar Rp50.000 sehari, bahkan sering kurang. Itu pun harus dipakai untuk makan dan kebutuhan sehari-hari. Motor tuanya yang sering mogok tetap ia dorong demi bisa berdagang dan pulang bawa sedikit uang.
Luka Bu Ai makin parah. Sudah mulai mengeluarkan bau, pertanda infeksi serius. Tapi apa daya, untuk sekadar membawa ke klinik pun, biaya transportasi dan pengobatan terasa mustahil bagi mereka.
"Saya cuma ingin beliau sembuh. Nggak tahan lihat beliau nahan sakit setiap hari, tapi saya juga bingung harus mulai dari mana." – Pak Oman
Setiap malam, di tengah dinginnya udara kampung, Pak Oman duduk di samping Bu Ai, membersihkan luka dengan air hangat, mengganti kain perban, dan menatap wajah orang tua yang sangat ia hormati itu dengan rasa takut, takut kehilangan.
"Saya cuma ingin beliau bisa sembuh. Bisa duduk di kursi tanpa mengerang. Bisa senyum tanpa menahan sakit."
Insan Baik, dari balik rumah kecil dan kehidupan yang sunyi, ada kisah besar tentang ketulusan, pengorbanan, dan cinta yang tak banyak terlihat. Pak Oman sudah memberikan segalanya untuk merawat mertuanya yang ia anggap seperti ibu sendiri. Tapi hari ini, ia butuh bantuan kita.
Mari jadi bagian dari harapan yang hampir padam. Sekecil apapun bantuanmu, sangat berarti. Jangan biarkan Bu Ai terus menahan sakit sendirian.
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk penunjang kebutuhan Bu Ai dan kebutuhan sandang pangan. Juga akan digunakan untuk penerima manfaat dan program sosial kemanusiaan lainnya dibawah naungan Amal Baik Insani.

Bantu Perjuangan Pak Oman Selamatkan Bu Ai Dari Infeksi
terkumpul dari target Rp 50.000.000