Bantu Realisasikan Harapan Pasangan Tunanetra Membuka Klinik Pijat
terkumpul dari target Rp 150.000.000
Pandemi saat ini semakin menyulitkan banyak orang, tak terkecuali untuk pasangan tunanetra Pak Yaya dan Ibu Ade.
Pak Yaya, dengan keadaannya yang tunanetra dan usianya yang sudah menginjak 55 tahun, beliau harus tetap banting tulang. Beliau harus tetap berjualan sarden dan menjajakan dagangannya dengan berjalan kaki, walaupun hasilnya tidak seberapa asalkan istri dan ketiga anaknya bisa makan sudah lebih dari cukup baginya.
Sama dengan Pak Yaya, Ibu Ade yang usianya menginjak 51 tahun juga harus turut membantu suaminya, keahliannya adalah memijat, tetapi apa mau dikata pandemi ini sudah cukup untuk mematikan usahanya. Tidak ada panggilan pijat sama sekali karena beliau juga tidak mempunyai klinik dan tidak apa juga plang pemberitahuan.
“Makan juga bingung sama apa, uang aja gak punya,” ucap Pak Yaya.
Tak jarang pula mereka terpaksa menanggung malu dan turun ke jalan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi ditambah dengan pembayaran uang kontrakan sebesar 300 ribu yang semakin memberatkan.
Harapan mereka adalah ingin pindah kontrakan, menyewa sebuat tempat strategis untuk usaha pijat, serta membangun warung sembako yang bisa mereka kelola bersama anak laki-laki tertua mereka.
Yuk, mari kita bantu keluarga Pak Yaya untuk merealisasikan harapan mereka yang sampai sekarang sulit di capai dengan melakukan donasi sekarang. Bantuan kalian akan sangat membantu bagi keluarga Pak Yaya.
Bantu Realisasikan Harapan Pasangan Tunanetra Membuka Klinik Pijat
terkumpul dari target Rp 150.000.000