BERTAHAN HIDUP DARI HASIL JUAL TUSUK SATE DAN AKSESORIS
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Perkenalkan Ibu Mariamah dan Pak Wawan sepasang suami istri yang berjuang ditengah kerasnya himpitan kehidupan. Di usia mereka yang sudah tak lagi muda mereka masih berjuang dengan keras untuk mendapatkan sesuap nasi.
Mereka tinggal di Rumah yang sederhana serta alat masak yang masih menggunakan kayu bakar di tungku pembakarannya. Ibu Mariamah tiap harinya mengasah pisaunya, membela bambu dan membuatnya menjadi potongan kecil-kecil untuk dibuatkan menjadi tusuk sate yang nantinya akan diperdagangkan dari kampung ke kampung.
Begitu halnya dengan Pak Wawan tiap paginya mempersiapkan dagangannya berupa aksesoris anak dan mainan anak lalu beban itu dipikul keliling kampung, dengan keterbatasan komunikasi yang dimilikinya Pak Wawan tetap bersemangat dalam menawarkan barang miliknya. Namun, walaupun keduanya sama-sama berjualan tak membuat apa yang mereka dapatkan banyak, paling banyak yang mereka dapatkan 20ribu bahkan pernah mereka berjualan seharian penuh hanya mendapatkan 10 ribu.
Walaupun begitu, mereka sangat bersyukur atas apa yang telah mereka dapatkan, sambil berdoa dan berusaha semoga esok hari jauh lebih baik. Ibu Mariamah dan Pak Wawan memiliki seorang anak yang masih menginjak SD, hal inilah yang membuat keduanya semangat untuk membesarkan serta membiayainya.
Yuk sobat kebaikan semuanya, mari kita bersama. Semoga kebaikan ini tertular kepada banyak orang sehingga bisa membantu lebih banyak lagi.
BERTAHAN HIDUP DARI HASIL JUAL TUSUK SATE DAN AKSESORIS
terkumpul dari target Rp 50.000.000