Semoga ada tangan-tangan perpanjang kasih Tuhan untuk membantu memenuhi kebutuhan 47 orang di Panti Dunamis Agape Mereka, yang terpaksa menghabiskan sisa hidup sendirian di jalanan, mengalami kelaparan karena ditinggalkan oleh keluarga yang tidak mampu membiayai hidup mereka.

Panti Dunamis Agape bukan hanya tempat perlindungan, tetapi juga menjadi rumah bagi lansia dan orang dengan gangguan jiwa.

 

47 ODGJ & autis ini seumur hidupnya dipandang negatif, hidupnya terlantar, bahkan sering dibully..

Dalam keadaan yang mengenaskan, 47 lansia dan orang dengan gangguan jiwa tinggal dalam keterbatasan di Panti Asuhan Dunamis Agape. Mereka bahkan menggunakan alas tidur dari kayu, mengingat keterbatasan sumber daya yang dimiliki panti. Oma dan Opa semakin rapuh, membutuhkan biaya besar untuk perawatan medis, sementara kondisi keuangan panti sangat terbatas.

Seumur hidup dipandang negatif, sebenarnya apa salah mereka?

Panti Dunamis Agape diurus oleh dua orang, yaitu Pak Yoram sebagai pemilik panti dan istrinya. Keduanya bertekad untuk memberikan kasih sayang dan perhatian kepada setiap penghuni panti. Namun, tantangan besar mereka adalah biaya operasional yang terus menumpuk, mencakup makanan, sewa tempat, dan kebutuhan sehari-hari para lansia.

Meskipun Panti Dunamis Agape telah berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, biaya operasional belum dapat dipenuhi sepenuhnya. Ditambah lagi, tempat panti ini masih dalam status sewa dengan biaya tahunan sebesar 30 juta.Tak ada donatur tetap membuat operasional panti terlunta-lunta.

 

#parapenderma yuk kita Panti Dunamis Agape agar panti ini bisa terus beroperasi dan merawat dan membantu 47 lansia dan orang dengan gangguan jiwa yang bergantung hidupnya pada mereka