Bantu Usaha Bapak Difabel Hidupi 4 Anaknya
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Langit seakan runtuh saat dokter bilang tangan Pak Gusyadi (48 thn) harus diamputasi. Apalagi mengingat dirinya adalah tulang punggung keluarga bagi istri dan empat anak yang masih kecil.
Awalnya warga yang tinggal di Jalan Pertengahan Ujung, Kec. Sebrang Ulu II, Palembang ini sempat terpuruk. Namun dukungan dari istri dan anak-anak membuat beliau bisa bangkit dan kembali mencari nafkah.
Pak Gusyadi berdagang kopi dan mie rebus di kompleks olahraga Jakabaring, Palembang. Dalam sehari, ia bisa mengumpulkan untung kotor lima puluh ribu rupiah.
Jumlah yang tak seberapa itu harus kembali diputar untuk modal usaha, makan, dan biaya sekolah anak-anak. Sulit rasanya menyisihkan untuk keperluan pribadi, apalagi untuk renovasi rumah yang hampir ambruk.
Rumah kayu yang keluarga Pak Gusyadi tempati sudah tua. Kayu-kayunya sudah lapuk, atap kamar, dapur, dan kamar mandi pun berlubang sehingga air hujan bisa masuk.
Seandainya benar-benar ambruk, rumah ini akan langsung masuk ke rawa yang berada tepat di bawahnya.
Sebenarnya warga sekitar sudah beberapa kali memberikan kayu bekas. Namun bantuan tersebut tidak bertahan lama karena hanya mampu menambal beberapa bagian saja.
Sahabat, kami berkesempatan menemui Pak Gusyadi dan istri. Meski diuji dengan berbagai kesulitan, keduanya tidak kehilangan harapan untuk mempunyai kehidupan yang lebih baik.
Saat ini mereka membutuhkan modal untuk mengembangkan usaha dan merenovasi rumah agar lebih layak ditempati. Kami yakin harapan tersebut bisa terwujud dengan kebaikan gotong royong yang kita lakukan.
Yuk, bantu berikan modal usaha dan biaya renovasi rumah Pak Gusyadi. Insya Allah ini menjadi ladang pahala jariyah yang manfaatnya tidak akan terputus. Salurkan donasi terbaik dengan klik "DONASI SEKARANG"
Terima kasih, Sahabat!
Bantu Usaha Bapak Difabel Hidupi 4 Anaknya
terkumpul dari target Rp 100.000.000