
Warga Kampung Ciuduy Bersujud di Lantai Retak dan Atap
terkumpul dari target Rp 300.000.000
Di Kampung Ciuduy, Desa Patia, berdiri mushola kecil berukuran 5x6 meter, mushola ini hanya satu-satunya tempat ibadah bagi 25 keluarga petani. Sejak 1990, di sinilah mereka bersujud, berdoa, dan menyalakan cahaya iman di tengah gelapnya desa terpencil.
Untuk sampai ke Mushola Al Ikhlas, warga harus menempuh perjalanan sejauh 3 kilometer dari jalan raya. Jalan yang ditempuh penuh rintangan, banyak bebatuan, tanah lumpur persawahan yang licin jika subuh atau hujan tiba. Bagi para lansia dan anak-anak, mushola ini adalah satu-satunya tempat ibadah yang dekat bisa dijangkau. Di sanalah tempat mereka mendengarkan adzan, dan merasakan kebersamaan dalam doa.
Kini kondisinya semakin memprihatinkan, dindingnya retak, lantainya bergelombang, atapnya bocor setiap kali hujan, dan rangka kayu mulai lapuk. Mushola ini miliki ukuran yang kecil dan sempit, hanya cukup menampung 40 orang beribadah, sehingga jika salat tarawih atau salat Ied mereka harus melaksanakan ibadah di luar mushola. Meskipun kondisi sudah diambang hancur, suara adzan masih tetap berkumandang.
Sebagian besar warga Ciuduy berprofesi sebagai petani dengan penghasilan pas-pasan. Usaha mereka dalam memperbaiki dengan bahan seadanya dan bergotong royong, namun biaya renovasi yang begitu mahal membuat mereka kesulitan merenovasi mushola ini.
Yuk, bersama MyFundAction kita bantu mushola Al Ikhlas agar kembali layak dan kokoh untuk menampung warga kampung Ciuduy. Mushola Al Ikhlas bukan sekadar bangunan, tapi tempat bersujud, berdoa, dan menumbuhkan iman. Ingatlah satu kebaikan yang diberikan bisa menjadi pahala jariyah yang terus mengalir.
Warga Kampung Ciuduy Bersujud di Lantai Retak dan Atap
terkumpul dari target Rp 300.000.000
