
Penderitaan Ibu Kesih, Yang Mengidap Kanker Payudara
terkumpul dari target Rp 100.000.000
"Ibu ingin bisa sembuh lagi dari rasa sakit yang sekarang di rasa" Ungkap Ibu Kesih
Pada tahun 2018 Bu Kesih (60 Thn) mempunyai benjolan kecil di payudara, namun beliau mengira hanya benjolan biasa, tetapi lama kelamaan benjolanya semakin membesar dan yang dirasakan menjadi pegal-pegal dan sakit dibenjolan tersebut.
Setelah semakin parah, Asep (32 Thn) anak Bu kesih memeriksakanya ke RS Majalengka, namun disana ada keterbatasan dari segi alat pengobatan dan perawatan. Lalu beliau di rujuk ke RS Gunung Jati Cirebon, beliau dirawat selama satu bulan lebih, setelah di biopsi pengambilan sempel payudaranya malah membengkak, dan divonis kangker payudara, dan harus menjalani kemoterapi, namun disana fasilitasnya belum ada, dirujuklah ke RS Hasan Sadikin Bandung, namun keluarga belum mempunyai biaya untuk membawanya ke Bandung.
Akhirnya Bu Kesih kembali ke rumah, dan melakukan perawatan dari rumah selama 3 bulan, lama-kelamaan penyakitnya mengeluarkan bau busuk yang cukup mengganggu sampai ada belatungnya, beliau kesakitan seperti ada yang di menusuk-nusuk, sampai susah tidur karena rasa sakit yang terus-menerus dan tidak jarang mengeluarkan nanah.
Sampai pada akhirnya keluarga memutuskan untuk menjual ladangnya, dari hasil penjualnya tersebut, Bu Kesih bisa dibawa ke RS Hasan Sadikin Bandung. Tindakan pertama saat dibawa kesana yaitu di periksa di laboratorium, beberapa minggu kemudian ada tindakan kemoterapi sebanyak 6 kali, namun yang ke 7 nya gagal karena HB nya kecil. Selang 3 bulan dirawat, Bu Kesih dioperasi. Setelah di oprasi kondisi beliau membaik, tetapi dokter menganjurkan ada operasi lanjutan, tetapi keluarga memutuskan untuk membawa pulang, karena sudah habis biaya. Sekarang bu kesih sudah berada dirumahnya, namun penyakitnya belum kunjung sembuh.
Kini keluarga Bu Kesih hanya bisa berobat ke Puskesmas Bantarujag, Di puskesmas hanya dibuka perban dan di bersihkan, lalu dipasang perban lagi, kondisi beliau yang juga sudah renta menyebabkan lukanya itu lama untuk sembuh, kanker payudaranya masih ada, dan kembali membengkak.
Sebelum Bu Kesih sakit, beliau yang bekerja sebagai petani bawang dan tanaman lainya, dan mempunyai suami Pak Enjo (65 Thn) yang sudah tidak bisa lagi bekerja karena sudah sakit struk, dan Asep juga bekerja sebagai petani tetapi sudah tinggal terpisah karena mempunyai anak dan istri.kini hanya Noni 20thn) yang merawat kedua orang tuanya itu dirumah, apabila Asep tidak ada.
Asep yang saat ini bekerja sendirian, sudah berupaya sekuat tenaga membiayai keluarganya, sampai pada waktu itu dia menitipkan motor ke temanya untuk digadaikan, namun motornya tersebut dibawa kabur oleh temanya, sungguh malang nasib Asep. Kini keluarganya sudah tidak punya apa-apa lagi untuk biaya pengobatan Bu Kesih.
Sahabat kebaikan, mungkin di hari ini kita sedang menikmati rezeki yang melimpah, untuk itu mari kita mencari keberkahan dengan menyisihkan sebagian rezeki kita, untuk kesembuhan Ibu Kesih.
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk biaya pengobatan Ibu Kesih, dan kebutuhan lainya. Selain itu akan di gunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya di bawah naungan Yayasan Global Sedekah Movement.

Penderitaan Ibu Kesih, Yang Mengidap Kanker Payudara
terkumpul dari target Rp 100.000.000