Bantu Perjuangan Dakwah Dai Difabel
terkumpul dari target Rp 252.874.765
“Jalan selangkah… dua langkah… setelah itu saya istirahat.Jalan lagi... kaki diseret lagi... lalu istirahat lagi biar gak sakit”
Ustadz Samsudin (38 thn) harus rela sesekali menahan sakit demi berdakwah. Dengan kaki yang tak sempurna, beliau harus susah payah turun naik bukit dan jalan setapak penuh batu, agar bisa sampai ke masjid tempatnya mengajarkan Al-Quran dan agama kepada masyarakat sekampung.
Kampung tempatnya tinggal terletak jauh di pelosok, tepatnya di Cipua, Desa Sidamulya, Kec. Ciemas, Sukabumi. Di sana, fasilitas umum seperti jalan dan lampu penerangan masih belum tersedia dengan baik.
“Saya tidak pernah mengharapkan bayaran ketika berdakwah.. Semua ini ya diniatkan untuk ibadah saja,”
Begitu jawaban tulus Ustadz Samsudin saat kami bertanya perihal balas jasa yang beliau terima selama bertahun-tahun menjadi pendakwah di kampungnya. Karena dakwahnya sukarela, tak ada upah ceramah yang bisa beliau andalkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Ustadz Samsudin bilang kalau beliau masih kuat untuk sesekali bekerja di ladang milik orang. Di sanalah beliau mendapatkan rupiah demi rupiah untuk menafkahi istri dan bayi kecilnya. Meski begitu, istrinya, Bu Yuyun, tetap setia membantu perekonomian keluarga dengan bekerja sebagai buruh tani, sebab sang suami tak bisa melakukan pekerjaan yang berat dengan kondisi kakinya yang tak sempurna.
Ustadz Samsudin bercerita, sejak bayi, ada kelainan pertumbuhan di kaki sebelah kanannya sehingga kini mengalami kecacatan. Belum lagi penyakit gula yang sudah setahun ini diidapnya menambah parah kondisi fisik Ustadz Samsudin. Mohon doanya ya, #OrangBaik.
Di luar aktivitas dakwah beliau di masyarakat, Ustadz Samsudin menggunakan rumah panggung sederhana miliknya sebagai tempat belajar AlQuran anak-anak di sekitar rumahnya.
Yang membuat kami terenyuh adalah, Al-Quran yang beliau gunakan untuk mengajar ternyata didapatkan dari hasil cicilan selama tiga bulan! Beliau bahkan pernah puasa sampai 2 hari agar bisa melunasi cicilan tersebut.
Alhamdulillah, sekarang Al-Qurannya bisa dipakai anak-anak untuk mengaji, walaupun akhirnya Al-Quran cicilan tersebut kini sudah lusuh dan robek di berbagai halaman karena hampir setiap hari digunakan.
Sahabat, ketika kami berkunjung ke rumah Ustadz Samsudin, beliau hidup dengan berbagai keterbatasan. Rumah panggung yang ia jadikan sebagai tempat mengaji anak-anak itu bahkan belum mempunyai MCK sendiri. Jadi, untuk memenuhi kebutuhan air, beliau dan keluarga harus mengambilnya ke sungai.
Menjadi dai memang tidak menjanjikan Ustadz Samsudin hidup sejahtera. Akan tetapi Ustadz Samsudin ingin terus berdakwah, mengajarkan ilmu Islam dan Al-Quran untuk masyarakat. Beliau juga sangat berharap, rumah panggung sederhana miliknya bisa menjadi Madrasah untuk mengajar Quran anak-anak dan warga sekitar di Kampung Cipua.
Ustadz Samsudin adalah sosok yang tangguh dan semangat dalam menyebarkan syiar kepada masyarakat. Sebagai bentuk dukungan kita untuk dakwah Ustadz Samsudin, Harapan Amal Mulia mengajakmu untuk memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada beliau dengan memberikan hadiah MADRASAH QURAN yang beliau impikan sejak dulu.
Nantinya, kita lengkapi bangunan Madrasah Quran tersebut dengan ruangan khusus untuk ditinggali keluarga Ustadz Samsudin, lengkap beserta sarana wudhu dan MCK yang akan memudahkan aktivitasnya.
Sahabat, mari bersama, kita bantu wujudkan mimpi Ustadz Samsudin! Yuk dukung beliau dengan berdonasi sekarang, caranya:
- Klik tombol “DONASI SEKARANG“
- Pilih pembayaran
- Dapatkan cerita dan perkembangan program melalui email Anda
- Ikuti update aktivitas program ini melalui akun Instagram: Yayasan Harapan Amal Mulia atau website www.harapanamalmulia.org
Bantu Perjuangan Dakwah Dai Difabel
terkumpul dari target Rp 252.874.765