
Bantu 43 Anak yang Terbuang Di Panti Samiyah
terkumpul dari target Rp 100.000.000
“Pertama kali karena lihat anak cuman makan nasi sama mas*ko. Kami ajak mereka makan di rumah. Lama-lama makin banyak anak. Sekarang ada 43 orang,” kata Pak Herri Permana saat flashback kisah Panti Samiyah yang didirikannya.
Setiap anak punya kisahnya masing-masing. Dengan segala keterbatasan, rumah yang sempit, kasur yang tipis, Panti Samiyah jadi tempat ‘penyelamatan’ anak-anak tak beruntung.
Mulai dari ditelantarkan sejak lahir, sampai yatim piatu dan ditolak oleh keluarga besarnya.
Tujuannya sederhana, tapi ada tanggung jawab yang besar. Pak Herri dan istri hanya ingin menggantikan dan memberikan hak-hak anak tak berdosa ini.
“Anak-anak harus bertahan. Mereka tidak pernah meminta untuk dilahirkan, tapi mereka harus menanggung akibatnya.”
Masih teringat kisah bayi terakhir yang menambah list anak Panti Samiyah. Kala itu seorang bidan datang ke Panti Samiyah menyodorkan seorang bayi sambil mengatakan, “Ditinggal ibunya karena anak hasil di luar nikah, gak ada yang rawat.”
Pak Herri dan istri tak sampai hati untuk menolak kehadiran bayi yang kini dipanggil Zulfikar itu. Tubuhnya masih merah ringkih. Ibunya benar-benar meninggalkan Zulfikar gitu aja sesaat setelah melahirkan.
Tapi kalkulasi kondisi panti juga tak bisa diabaikan. Panti Samiyah sudah punya 42 anak dengan 4 orang bayi yang harus dirawat, diurus, diberikan kasih sayang. Kini hadir Zulfikar yang menambah ‘beban’ panti.
Panti Samiyah kini jadi satu-satunya tempat bernaung 43 anak tak beruntung. Dengan segala keterbatasan, rumah sempit, kasur tipis, bahkan kini kekurangan air bersih, Pak Herri dan istri sebisa mungkin membagi secara adil bahan pokok ke setiap anak.
Terakhir kami berkunjung, Panti Samiyah sangat kekurangan stok makanan beserta air bersih. Sampai satu anak jadi korban penyakit kulit hingga kulit kepala dan tubuhnya luka karena terlalu sering digaruk.
“Kami juga ada 40 anak yang harus disekolahkan. Haaah… benar-benar diusahakan sama yang ada,” desah pengurus panti dengan tidak kehilangan harapan.
Sahabat, maukah kamu wujudkan mimpi anak-anak ini untuk terus dapat kasih sayang dan pendidikan? Yuk terus support Panti Samiyah demi membela hak anak-anak tak berdosa ini.
Terakhir kali kondisi keuangan panti ini juga sangat kacau semenjak Zulfikar harus dirawat 2 kali di rumah sakit. Yang pertama habis sampai 10 juta. Yang kedua habis 3-5 juta. Belum lagi harus bayar biaya sewa kontrakan yang harganya naik dari 35 juta menjadi 40 juta.
Donasi darimu nantinya tidak hanya disalurkan untuk Panti Samiyah. Pak Herri Permana selaku pengurus dan pemilik panti setuju dan memberikan izin kepada yayasan Call To Action Indonesia untuk menyalurkan bantuan ke penerima manfaat lainnya dengan kebutuhan serupa.
Pemilihan penyaluran bantuan akan ditentukan berdasarkan urgensi penerima manfaat, kecukupan dana, dan kesesuaian program dengan bantuan yang akan disalurkan.
Penyaluran donasi akan dilaporkan secara berkala di halaman Kabar Terbaru pada galang dana ini. Ditunggu yaa..
Kirim support terbaikmu dengan cara:
- Klik "DONASI SEKARANG"
- Masukkan nominal donasi
- Pilih metode pembayaran (GO-PAY/LinkAja/BNI/Mandiri/BCA/BRI/BSI/Kartu Kredit)
- Ikuti instruksi untuk menyelesaikan pembayaran

Bantu 43 Anak yang Terbuang Di Panti Samiyah
terkumpul dari target Rp 100.000.000