
Bantu Selamatkan Anak-anak Palestina
terkumpul dari target Rp 200.000.000
Bagi sebagian orang, musim dingin biasanya identik dengan pakaian tebal, secangkir minuman hangat, dan berkumpul bersama keluarga di rumah yang nyaman. Namun bagi warga Gaza, Palestina musim dingin adalah ujian di tengah konflik yang berkepanjangan. Mereka harus berjuang untuk bertahan hidup di tengah cuaca dingin yang mematikan.

Bagaimana tidak, saat musim dingin tiba, suhu di Palestina bisa mencapai titik beku hingga 4 derajat celcius, disertai turunnya salju, kabut tebal, angin kencang, hingga hujan lebat berkepanjangan. Situasi ini menjadi jauh lebih memprihatinkan ketika melihat para pengungsi harus menghadapi kenyataan yang mengancam keselamatan.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB mencatat bahwa, ratusan ribu pengungsi di Jalur Gaza Palestina harus menghadapi awal musim dingin tanpa tempat tinggal yang layak. Mereka terpaksa bertahan di tenda-tenda seadanya yang sudah sobek dan hampir roboh, bahkan tak lagi mampu menahan masuknya air hujan.

Dalam kondisi ini, anak-anak menjadi kelompok paling rentan terserang berbagai penyakit. Tubuh kecil mereka sering kali menggigil tanpa adanya jaket maupun selimut, untuk beristirahat pun mereka hanya dapat tidur di tikar tipis yang terhampar di atas tanah lembab.

Tak ada tempat berlindung yang memadai, makanan yang mencukupi, hingga pakaian musim dingin yang menyelimuti. Sungguh memilukan, mereka bertahan ditengah kondisi yang sangat mengkhawatirkan. Lantas, akankah kita tinggal diam? Adakah rasa ingin mendekap hangat walau hanya melalui doa dan sedekah terbaik untuk mereka?
Klik ‘Donasi Sekarang’
Bantu Selamatkan Anak-anak Palestina
terkumpul dari target Rp 200.000.000
