
Nafkahi Keluarga, Dengan Jual Mainan Dari Sampah Bekas
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Abah Empud (66), seorang lansia yang rela keliling dengan sepeda tua untuk berjualan mainan yang sengaja ia buat dari sampah seperti botol plastik bekas karena tidak memiliki banyak modal.
Tidak semua orang mau melakukan pekerjaan seperti ini, karena harus telaten dan butuh waktu banyak. Sedangkan Abah sudah melakukan pekerjaan ini sejak 2008 hingga saat ini.
Setiap hari ia memulung botol bekas yang ia temukan dijalan lalu dibawa pulang untuk dijadikan mainan dan keesokan harinya ia jual lagi. Selain itu, Abah juga sering meminta kain bekas di konveksi milik tetangganya.
Bisa dibilang hampir sebagian besar bahan untuk Abah membuat mainan didapat dari barang bekas yang Abah sulap menjadi balon tiup dan kuda lumping kecil.
“Yah Abah mah cuman memanfaatkan limbah plastik bekas untuk membuat mainan, karena suka kurang modal” - ujar Abah Empud.
Sepeda Tua yang Abah pakai untuk dagang sering rusak dan menghambat untuk jualan. Mau diganti ban nya tidak punya biaya, padahal ban nya udah sering bocor.
Beberapa karya Abah harus dibuat dengan keterampilan dan kreatifitas yang cukup menguras energi, usia Abah juga sudah tidak muda lagi. Selain itu, Abah juga menjual karyanya hanya 2 ribu/item.
Harga yang tidak sebanding dengan usahanya, tapi mau bagaimana lagi karena jika kemahalan anak-anak tidak ada yang mau membeli. Kalau lagi ramai Abah bisa dapat 40ribu, tapi kalau musim hujan Abah tidak dapat uang sama sekali.
Jangankan untuk menambah modal, penghasilan Abah hanya cukup untuk makan sehari-hari keluarga. Kadang Abah harus ngutang mie dan telur supaya istri dan ke 2 anaknya bisa makan.
"Meskipun hanya untuk makan sama keluarga, kadang kalo gak dapat penghasilan saya ngambil dulu ke warung beli mie sama telur untuk di satuin jadi mie telur agar bisa dimakan istri & anak" – lanjutnya.
Ada Ungkapan Yang menarik dari Abah Empud yang bisa kita tafakuri,
"Yang Penting Saya Sudah Niat & Berusaha Untuk Menafkahi Istri & Anak, Masalah Hasilnya Saya Pasrahkan Ke Allah SWT"
Sedihnya lagi, Sang Istri sudah sakit-sakitan, kakinya sering kaku dan sulit digerakkan, jadi tidak bisa bantu Abah mencari nafkah. Tapi belum pernah dibawa ke dokter karena kendala biaya.
Belum lagi kedua anaknya sudah menginjak dewasa, biaya sekolah nya sangat mahal. Sampai saat ini kedua anak Abah kesulitan mencari kerja karena ijazah nya belum bisa ditebus akibat ada tunggakan biaya.
"Tak apa sekarang Abah cari nafkah sendiri, mungkin untuk kedepan anak saya bisa dapat pekerjaan yang bisa bantu ekonomi keluarga" – terusnya.
Abah punya Harapan, ia ingin punya modal usaha untuk menambah barang dagangannya supaya anak-anak lebih tertarik. Karena beberapa anak-anak sudah tidak berminat dengan barang yang Abah jual.
"Kalo Abah punya rezeki ingin modal usaha agar Abah bisa menambah dagangan yang menarik, karena sekarang dagangan Abah tidak kumplit" – pungkasnya.
Mari ringankan perjuangan Abah Empud dengan wujudkan impiannya untuk menambah modal usaha nya.
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan Modal Usaha dan segala kebutuhan lainya. Selain itu, akan digunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya dibawah naungan Yayasan Global Sedekah Movement.
Nafkahi Keluarga, Dengan Jual Mainan Dari Sampah Bekas
terkumpul dari target Rp 100.000.000