Gempa dengan kekuatan Magnitudo 7,3 yang mengguncang wilayah Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 2 September 2009 menyebabkan sekitar 80 persen rumah warga dan fasilitas publik di desa Pangalengan hancur, serta menewaskan 11 orang warganya. Tak terkecuali rumah pak Jaja, pria yang sudah menempati rumah warisan orang tuanya selama puluhan tahun itu harus roboh di bagian dinding belakang dan beberapa bagian atapnya hingga roboh.

Pak Jaja yang kini berusia 41 tahun hanya bisa menerima dengan keadaan rumah yang kian rapuh dan terancam roboh. Jangankan memperbaiki rumah, untuk makan sehari-hari saja pak Jaja harus bekerja serabutan sebagai kuli bangunan atau membantu jika ada warga yang sedang memanen sayuran. Bila tidak ada yang bisa dikerjakan, ia hanya mengandalkan pemberian dari tetangga sekitar rumahnya yang merasa iba padanya.

Aparat pemerintah setempat bukannya tidak berusaha membantu pak Jaja untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah. Hanya saja karena pak Jaja belum berkeluarga, sehingga membuatnya sulit untuk lulus persyaratan sebagai penerima bantuan perbaikan rumahnya yang beralamat di kampung Pasir Mulus RT 02/03 Desa Margamulya, Pangalengan.

Harapan yang saat ini pak Jaja inginkan hanya sekedar bisa memperbaiki kondisi rumahnya agar ia lebih tenang ketika istirahat dan tidak perlu khawatir ketika terjadi hujan dan angin besar yang bisa saja membuat rumahnya semakin ambruk.

Mari kita bantu pak Jaja untuk mewujudkan harapannya memperbaiki rumah agar lebih layak untuk ditempati.

Yuk #SahabatBerbagi ikut bantu dengan cara :

1. Klik “DONASI SEKARANG”
2. Isi nominal donasi terbaik Sahabat
3. Pilih metode pembayaran
4. Bagikan kisah ini ke orang-orang terdekat