
Alirkan Air! Bantu Warga dan Santri Dapat Air Bersih
terkumpul dari target Rp 300.000.000
Tak ada air bersih layak digunakan, puluhan santri, ratusan warga gunakan air tak layak digunakan!
Di Desa Cimanggung, Kab. Sumedang, sekitar 600 warga harus menghadapi kenyataan hidup dengan air yang tidak layak untuk digunakan. Sumber air yang tersedia dekat, namun kondisi airnya sangat memprihatinkan—terkontaminasi oleh lumut dan kotoran. Warga desa, yang mayoritas merupakan keluarga dhuafa, terpaksa menggunakan air ini untuk keperluan sehari-hari seperti mencuci, mandi, hingga minum.
Masalah air bersih di desa ini tidak hanya berdampak pada masyarakat umum, tetapi juga pada sebuah pondok pesantren yang menjadi rumah bagi 80 santri yatim dan dhuafa, Pondok Pesantren Miftahul Hidayah Al-Mahbub. Di sini, para santri harus beradaptasi dengan keterbatasan, memanfaatkan air yang keruh untuk keperluan sehari-hari seperti berwudhu, mencuci, bahkan minum.
Santri di pondok ini dengan penuh semangat tetap menjalani kegiatan belajar dan mengaji meskipun dihadapkan pada krisis air bersih. Namun, tanpa sistem pengairan atau metode penyaringan yang memadai, kesehatan mereka terancam.
Kondisi di desa ini menjadi cerminan dari tantangan yang dihadapi banyak wilayah di Indonesia terkait akses terhadap air bersih. Untuk itu, program "Alirkan Air! Bantu Warga dan Santri Dhuafa Akses Air Bersih" hadir sebagai upaya nyata untuk memberikan solusi bagi masyarakat Desa Cimanggung dan pondok pesantren ini.

Alirkan Air! Bantu Warga dan Santri Dapat Air Bersih
terkumpul dari target Rp 300.000.000