Ketimpangan air bersih di Indonesia masih terasa hingga sekarang. Tercatat hanya 11,9% rumah tangga di Indonesia memiliki akses air bersih yang aman. Angka tersebut begitu kecil jika disandingkan dengan luasnya Indonesia. 

Jutaan warga di Indonesia masih bergantung dengan pada sumber air yang tidak aman. Dampaknya sangat nyata dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa air bersih, keluarga kesulitan menjaga kebersihan, anak-anak rentan terserang penyakit, dan ibadah umat Islam pun jadi terganggu karena sulitnya berwudhu atau menjaga kebersihan masjid.

Salah satu sasaran wilayah kekeringan di NTT, yaitu di Lamahala, Flores, NTT. Di Lamahala, NTT, krisis air sudah menjadi masalah yang menekan kehidupan sehari-hari. Ada sekolah yang sangat membutuhkan kekurangan air, anak-anak harus menempuh jarak jauh hanya untuk mendapatkan beberapa jerigen air bersih sebelum berangkat belajar.

Kondisi ini menjadi tanggung jawab serta panggilan moral kemanusiaan untuk kita bersama. 

Di tengah keterbatasan ini, upaya MyFundAction telah membawa kerberhasilan positif. Kami kini sedang menjalankan ikhtiar mulia dengan meluncurkan program penyediaan air bersih di sejumlah titik wilayah. 

Namun, perjuangan MyFundAction untuk terus menyebarluaskan saluran air bersih masih belum usai, langkah perjalanan panjang kami untuk mengalirkan air bersih sampai ke pelosok daerah masih membutuhkan dukungan dari JiwaBaik. 

Dalam jalan ikhtiar ini, kami akan terus menyesuaikan dengan kondisi geografis dan sosial setempat. Oleh karena itu, untuk menurunkan angka krisis air bersih di Indonesia, dibutuhkan upaya menyeluruh seperti: Pengeboran air sumur, saluran pipanisasi, bak tampungan air, relokasi air bersih, serta edukasi masyarakat tentang air bersih.

Ayo salurkan air bersih bersama kami. Setiap bantuan #JiwaBaik berikan adalah langkah kecil menuju perubahan besar. Mari saatnya kita alirkan air bersih ke pelosok wilayah di Indonesia bersama MyFundAction.