Tumor Ganas Tumbuh Besar di Mulut Putri
terkumpul dari target Rp 100.000.000
"Saya bingung dan sedih saat Putri semalaman tidak tidur dan ketika makan ia selalu menangis menahan sakit. Tak tega, namun mau gimana lagi, saya ingin Putri sembuh dan bisa segera pulang ke rumah" ungkap Pak Henda, Ayah Putri.
Putri Syaila Qotrunnada Apandi (13 tahun) adalah anak sulung dari pasangan Pak Henda dan Bu Ida yang kini bergantung hidup dari obat dokter. Dalam jangka waktu yang singkat, Tumor Ganas di mulut Putri makin membesar hingga gusi dan lidahnya keluar dari wajahnya menyumpal seluruh bagian mulut.
6 Bulan yang, lalu mulut putri terasa perih dan sakit, makin hari pipinya makin membesar sehingga sampai semalaman tidak bisa tidur karena sakit mulut yang membengkak.
Setelah di periksa oleh dokter, hasil CT Scan Putri menderita Tenosynovial Giant Cell Tumor. Setelah itu, Putri mulai melakukan pengobatan lanjut di RSHS Bandung karena penyakitnya yang kronis dan membahayakan nyawa.
Saat ini Putri tidak bisa makan melalui mulut karena terhalang penyakit yang ia derita. Asupan makanan terpaksa melalui selang yang disambungkan ke dalam hidung putri untuk bertahan hidup.
Satu-satunya jalan agar Putri bisa bertahan adalah dengan pengobatan secara intensif dan dan tindakan dokter melalui operasi untuk pengangakatan tumor ganasnya.
Disaat kondisi gadis mungilnya sedang menjalani kemoterapi di RSHS dan membutuhkan biaya perawatan yang cukup besar, Pak Henda harus berhenti jadi pedagang sayur karena modal dagangan yang habis terpakai untuk pengobatan Putri.
Biaya pengobatan dan kebutuhan penunjangnya bisa sampai puluhan juta hampir dan mustahil dipenuhi oleh ayahnya yang hanya penjual sayur dan ibunya yang bekerja sebagai buruh serabutan. Penghasilan mereka hanya cukup untuk makan sehari-hari saja.
Makin sulit Ayah dan Ibu nya untuk mencari nafkah karena harus mendampingi pengobatan 24 jam akibat penyakit yang makin mengganas, sedangkan adik-adik Putri terpaksa ditinggal di Sukabumi diurus oleh nenek dan pamannya. Saat ini kondisi Pak Henda dan Bu Ida sedang bingung dan hampir menyerah karena sudah kehabisan bekal.
Sangat Berat perjuangan Pak Henda dan Bu Ida sampai ia ungkapkan melalui tetesan air mata yang tak terbendung. Mereka sudah mencoba pinjam uang sana-sini demi membawa sang buah hati untuk berobat, tetapi upaya tersebut masih sangat kurang.
Teman berbagi kalau ada rezeki lebih, Bantu pengobatan Putri, yuk dengan cara Klik tombol “DONASI SEKARANG” di Campaign ini sekarang Juga!
Tumor Ganas Tumbuh Besar di Mulut Putri
terkumpul dari target Rp 100.000.000