Sudah 10 Tahun Nek Amih Hidup Dengan Tumor
terkumpul dari target Rp 100.000.000
“Nenek sendirian di sini, suami nenek sudah tiada. Tadinya pergi ke kota mau berobat, tapi malah begini, mau pulang juga nenek bingung” lirih Nek Amih
Nenek Amih (68 Tahun) idap tumor Ganas sejak tahun 2013. Sebetulnya Nenek Amih ingin sembuh dengan tindakan operasi. Namun apalah daya, untuk makan saja nenek hanya bisa menggantungkan harapan dari tetangga dan anak - anaknya. Sedangkan anak-anak Nenek sama halnya nasib serba berkekurangan.
Kain kasa yang ada dikepala Nenek Amih harus terus diganti, karena kalau tidak akan penuh dengan nanah dan darah. Keadaan saat ini membuat tumornya semakin parah.
Sudah beberapa bulan ini Nenek Amih berada di kota untuk berobat ke rumah sakit. Nekat berangkat dari kampung berharap sakit tumor ganasnya sembuh, namun biaya untuk lanjutkan pengobatan sudah habis terpakai.
Uang Hasil pemberian dari tabungan Bu Apong (Anak Nenek Amih) yang susah payah beliau kumpulkan dari bekerja sebagai buruh tani untuk berobat habis tak tersisa. Kain kasa dan NHCL yang harusnya selalu tersedia, sekarang habis tak bersisa. Mau pulang pun Nenek sudah tak punya ongkos.
“Nenek Mah hanya bisa berharap dan berdoa, harapan nenek semoga ada tangan-tangan tuhan yang membantu perjuangan nenek. Nenek hanya ingin sembuh supaya nenek bisa ibadah dengan tenang di sisa usia nenek” harapan Nenek Amih.
Sambil menahan sakit yang luar biasa, kini Nenek Amih sendirian menahan sakit di rumah singgah. Anak - anak dari nenek Amih bukanya tidak peduli, namun apalah daya kondisi ekonomi mereka di kampung yang hanya cukup untuk bertahan hidup bagi keluarganya masing - masing.
Orang Baik, tak tega dengan nasib Nenek Amih lansia yang menderita diperantauan dalam kondisi tumor ganas yang bersarang di kepalanya. Mari sisihkan sedikit rezeki bantu kebutuhan beliau untuk berobat.
-
Rp 2.219.741
Sudah 10 Tahun Nek Amih Hidup Dengan Tumor
terkumpul dari target Rp 100.000.000