Anak Lumpuh dan Istri Depresi, Pak Edi Hanya Bisa Berusaha dan Berdoa
terkumpul dari target Rp 50.000.000
“Anak saya hanya tergeletak kurus kering tidak berdaya, istri saya depresi dan stroke ringan, sedangkan saya hanya seorang tukang tambal ban.” - Pak Edi
Adik Haikal (13), tergeletak tidak berdaya di kasur kamar karena tubuhnya yang kurus, kering, dan kian membengkak karena hidrosefalus yang diidapnya sejak 3 tahun lalu. Haikal tidak bisa sekolah dan bermain seperti teman-teman lainnya, ia hanya bisa berbaring dengan pergerakan yang terbatas.
“Saya sedih melihat teman seusia Haikal yang bisa bermain, pergi sekolah, dan mengaji di masjid. Sedangkan anak saya hanya bisa berbaring di kasur, tidak bisa bergerak.”, ungkap Pak Edi.
Besar harapan Pak Edi, ayah dari Haikal, agar anaknya bisa sembuh. Namun, karena keterbatasan ekonomi, Haikal hanya dirawat seadanya di rumah. Pak Edi yang berprofesi sebagai tukang tambal ban dengan penghasilan 50 ribu rupiah per harinya hanya cukup untuk makan saja.
Selain mengurus Haikal, Pak Edi harus mengurus istrinya yang divonis stroke ringan dan gangguan jiwa oleh dokter. Istrinya mulai mengalami gangguan jiwa semenjak mengetahui Haikal sakit. Bahkan, untuk ke kamar mandi pun sang istri harus ditemani oleh Pak Edi.
Berdasar penuturan dokter, Haikal masih ada kesempatan untuk sembuh. Satu-satunya harapan dari Pak Edi adalah ia bisa memenuhi kebutuhan rumah tangganya sekaligus biaya pengobatan Haikal dan istrinya. Meski harus menjalani peran ganda, Pak Edi terus gigih mengais rezeki setiap hari.
Teman berbagi, mari kita bantu ringankan beban Pak Edi untuk memenuhi biaya pengobatan anak dan istrinya. Ayo, kirimkan doa dan donasi terbaik untuk Haikal melanjutkan masa depan dan kesembuhan ibunya!
Anak Lumpuh dan Istri Depresi, Pak Edi Hanya Bisa Berusaha dan Berdoa
terkumpul dari target Rp 50.000.000