Bantu Anak Tukang Becak Sembuh dari Cerbal Palsy
terkumpul dari target Rp 100.000.000
“Berharap Mikayla bisa sembuh, Saya ingin sekali melihat Mikayla tumbuh dengan sehat seperti anak-anak yang lain seusianya, gak tega melihat dia di posisi seperti ini,” ungkap Bu Nina.
Itulah harapan seorang ibu untuk anaknya, Mikayla (1 tahun) yang menderita cerebral palsy. Awalnya, saat usia Mikayla baru menginjak usia 2 bulan Mikayla demam selama berhari - hari dan kejang – kejang sehingga ditambah asupan asi ibunya pun terhambat. Karena merasa ada yang tidak beres, Bu Nina pun membawa anaknya ke RS terdekat untuk diperiksa.
Namun betapa terkejutnya Bu Nina mendengar vonis dokter yang mengatakan anak bungsunya menderita penyakit cerebral palsy, sehingga tumbuh kembangnya akan terganggu dan harus menjalani fisioterapi rutin.
Fisioterapi pun dilakukan untuk mengobati Mikalya walau hanya berjalan 6 bulan saja, karena terkendala biaya pengobatan. Ayahnya hanya bekerja sebagai tukang becak, sedangkan Bu Nina bekerja sebagai buruh cuci dari rumah ke rumah dengan penghasilan yang tak lebih dari 70 ribu per hari.
Setelah tidak melajutkan fisioterapi selama 5 bulan, Mikayla tidak bisa melakukan aktivitas apa - apa. Ia hanya bisa terbaring lemah dan seringkali digendong oleh ibunya.
Bu Nina tidak berhenti berharap dan berdoa agar Mikayla bisa sembuh dan beraktivitas seperti anak - anak pada umumnya. Tetapi memang saat ini mereka belum bisa melanjutkan pengobatan untuk Mikayla.
Teman berbagi, maukah membantu Mikayla melawan cerebral palsynya? Dana yang terkumpul nantinya digunakan untuk biaya pengobatan, transportasi, dan konsumsi selama di Rumah Sakit.
Ayo, kita ulurkan tangan untuk membantu meringankan biaya pengobatan dan operasional Mikayla dengan cara klik Donasi di Campaign Ini Sekarang Juga!
Bantu Anak Tukang Becak Sembuh dari Cerbal Palsy
terkumpul dari target Rp 100.000.000