Shafira Nuraida Azzahra, putri kecil dari Pak Aceng dan Bu Ai, kini berusia 1 tahun. Sejak usia 2 bulan, gejala hemangioma yang parah mulai tampak di tubuh mungilnya. 

Ibu Ai menangis haru dan cemas ketika mendapati kenyataan bahwa buah hatinya harus berjuang melawan penyakit ini, terlebih Shafira harus menjalani perawatan dalam inkubator setelah lahir prematur.

Kini, setelah lebih dari satu tahun berlalu, perjuangan kecil Shafira terhenti sejenak karena kendala biaya. Pengobatan yang seharusnya menjadi harapan bagi kesembuhannya kini tertunda. Dokter di RSUD sudah merujuknya ke RS Hasan Sadikin Bandung, mengingat kondisi hemangiomanya semakin memburuk. Namun, proses pengobatan yang sangat penting ini tak bisa dilanjutkan tanpa dukungan finansial.

Shafira berobat menggunakan BPJS, tetapi ada banyak kebutuhan yang tidak ditanggung. Pampers, tisu, susu medis yang sangat penting untuk mendukung tumbuh kembangnya, semuanya menjadi beban bagi keluarganya. Pak Aceng, sang ayah, bekerja sebagai kuli gali harian dengan penghasilan hanya Rp60.000 per hari, itupun jika ada pekerjaan. Kehidupan keluarga mereka sangat terbatas, namun semangat untuk memberikan yang terbaik bagi Shafira tak pernah padam.

Meski begitu, mereka tetap berharap ada jalan keluar. "Harapan saya ada biaya untuk De Shafira bisa berobat kembali yang sempat tertunda 7 bulan, karena saya sudah tidak tega melihat kondisinya. Bahkan tidak jarang Shafira menangis kesakitan," ungkap Bu Ai. Dokter mengatakan, jika tidak segera ditindak, ada risiko pendarahan hebat yang bisa menyebar ke organ tubuh lainnya. Namun, tanpa biaya yang cukup, keluarga Shafira hanya bisa pasrah.

Untuk itu, #OrangBaik, mari kita bantu memenuhi kebutuhan Shafira. Sisihkan rezeki untuk meringankan beban keluarga kecil ini dan berikan harapan baru bagi Shafira. Klik "Donasi Sekarang" untuk turut serta dalam perjuangan mereka!